Tokoh muda Papua sekaligus Sekretaris Jenderal Barisan Merah Putih Ali Kabiay menilai peran masyarakat sangat penting dalam menjadikan Papua sebagai kota damai dan aman.

Hal tersebut dapat dilakukan masyarakat melalui membagi informasi yang membangun tentang Papua lewat platform media sosial.

“Persoalan di Papua kadang dipicu oleh media sosial, jadi tolong teman-teman di luar sana di seluruh Indonesia atau di luar negeri, mari bantu kami di Papua untuk menyuarakan hal hal yang positif tentang Papua. Karena Papua tanah damai, tanah yang aman,” kata dia dalam diskusi bertajuk Papua Tanah Damai yang dikutip siaran pers resmi, Jumat.

Menurut Ali Kabay, kesan Papua yang dibentuk sebagai kota yang tidak aman sangat berdampak pada perkembangan perekonomian dan Sumber Daya Manusia (SDM) di sana.

Baginya, kesan tidak aman
tersebut membuat tanah Papua menjadi tidak ramah akan investor asing yang berpotensi menghambat kemajuan di bidang pembangunan dan perekonomian.

Padahal, jika banyak investor asing mau masuk ke tanah Papua, masyarakat tentunya akan merasakan dampaknya dari mulai banyaknya lapangan pekerjaan, terbukanya kesempatan mengenyam pendidikan layak hingga pembangunan infrastruktur yang pesat.

Ali melanjutkan, sejatinya Papua merupakan wilayah yang damai dan aman bagi masyarakat. Hal tersebut terlihat dari banyaknya warga yang berbeda suku serta agama hidup berdampingan di tanah Papua.

Walau demikian, Ali mengakui di beberapa titik wilayah Papua masih rentan diterpa badai konflik antara kelompok masyarakat.

Hal ini menurut Ali harus dibenahi guna menciptakan situasi yang aman bagi masyarakat Papua, terlebih bagi para investor asing.

"Kami lihat sangat penting untuk mendukung keberlangsungan yang baik di Tanah Papua adalah bagaimana kita mendukung faktor keamanan," kata dia.

Di saat yang sama, Tokoh Senior Papua Barat Ismail Sirfefa mengatakan perlunya upaya non kekerasan yang dilakukan pemerintah dan selesai elemen masyarakat dalam menyelesaikan konflik di Papua.

Menurut dia, penyelesaian menggunakan kekerasan hanya akan menimbulkan gelombang pertikaian yang tidak akan pernah surut.

Pendekatan non kekerasan yang dia anjurkan yakni melalui forum dialog, pendekatan keagamaan hingga mengandalkan tokoh masyarakat dalam meredam masalah.

"Perlu adanya tata kelola penyelesaian konflik yang terpadu untuk perdamaian Papua, Musyawarah, dialog, karena itu silaturahmi harus dijadikan sebagai media interaksi perdamaian dalam pertikaian atau konflik sosial,” ujar Ismail.

Dengan meredam nya konflik antar kelompok masyarakat di tanah Papua, dia yakin wilayah Indonesia paling timur itu akan menjadi kota yang aman dan ramah bagi masyarakat serta investor asing.

Pewarta: Walda Marison

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024