Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat menginvestigasi penyebab kematian satu individu orangutan berjenis kelamin betina di Desa Riam Berasap Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara Kalimantan Barat.
"Saat ini BKSDA Kalbar sedang melokalisir TKP dan melakukan investigasi lebih lanjut mengenai kasus kematian orangutan di Desa Riam Berasap Jaya bersama Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan hidup dan Kehutanan (BPPHLHK) Wilayah Kalimantan Seksi Wilayah III Pontianak dan Polda Kalimantan Barat," kata Kepala Balai KSDA Kalbar RM Wiwied Widodo di Pontianak, Minggu.
"Orangutan remaja betina yang ditemukan untuk sementara dititiprawatkan ke pusat rehabilitasi orangutan YIARI untuk memulihkan kondisinya terlebih dahulu sebelum dikembalikan ke habitat alaminya," tambahnya.
Sebelumnya, petugas BKSDA dan Balai Taman Nasional Gunung Palung dan tim medis YIARI pada 10 Juli 2024 menerima informasi kematian satu individu orangutan.
Di lokasi penemuan bangkai juga ditemukan satu individu orangutan remaja betina bergelantungan di atas pohon dan telah dievakuasi.
"Hasil pemeriksaan fisik di lapangan, diketahui pada bangkai orangutan terdapat luka di bagian punggung bawah," kata Wiwied.
Untuk mengetahui penyebab kematian orangutan tersebut, petugas melakukan nekropsi terhadap bangkai orangutan dengan hasil ditemukan luka pada bagian punggung bawah dengan lebar 3 cm dan kedalaman 7 cm yang diindikasikan terkena benda tajam.
Sementara itu, pada orangutan remaja betina terdapat luka di bagian kaki sehingga tim memutuskan melakukan penyelamatan dan menitiprawatkan ke pusat rehabilitasi orangutan untuk memulihkan kondisinya terlebih dahulu sebelum dikembalikan ke habitat alami.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Saat ini BKSDA Kalbar sedang melokalisir TKP dan melakukan investigasi lebih lanjut mengenai kasus kematian orangutan di Desa Riam Berasap Jaya bersama Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan hidup dan Kehutanan (BPPHLHK) Wilayah Kalimantan Seksi Wilayah III Pontianak dan Polda Kalimantan Barat," kata Kepala Balai KSDA Kalbar RM Wiwied Widodo di Pontianak, Minggu.
"Orangutan remaja betina yang ditemukan untuk sementara dititiprawatkan ke pusat rehabilitasi orangutan YIARI untuk memulihkan kondisinya terlebih dahulu sebelum dikembalikan ke habitat alaminya," tambahnya.
Sebelumnya, petugas BKSDA dan Balai Taman Nasional Gunung Palung dan tim medis YIARI pada 10 Juli 2024 menerima informasi kematian satu individu orangutan.
Di lokasi penemuan bangkai juga ditemukan satu individu orangutan remaja betina bergelantungan di atas pohon dan telah dievakuasi.
"Hasil pemeriksaan fisik di lapangan, diketahui pada bangkai orangutan terdapat luka di bagian punggung bawah," kata Wiwied.
Untuk mengetahui penyebab kematian orangutan tersebut, petugas melakukan nekropsi terhadap bangkai orangutan dengan hasil ditemukan luka pada bagian punggung bawah dengan lebar 3 cm dan kedalaman 7 cm yang diindikasikan terkena benda tajam.
Sementara itu, pada orangutan remaja betina terdapat luka di bagian kaki sehingga tim memutuskan melakukan penyelamatan dan menitiprawatkan ke pusat rehabilitasi orangutan untuk memulihkan kondisinya terlebih dahulu sebelum dikembalikan ke habitat alami.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024