Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar), terus melestarikan budaya daerah dengan menghadirkan Festival Zikir Maulid pada perayaan hari jadi Kota Sambas ke-393 dan Hari Ulang Tahun (HUT) Perpindahan Ibu Kota Kabupaten Sambas ke-25.

"Festival Zikir Maulid momen hari jadi daerah ini guna mempertahankan tradisi budaya Islam di Kabupaten Sambas agar terus lestari," ujar Bupati Sambas Satono saat dihubungi di Sambas, Seni.

Ia menjelaskan Budaya Melayu sangat erat kaitannya dengan Islam. Untuk itulah ia mengajak seluruh peserta dan masyarakat luas untuk dapat mempertahankan serta melestarikan tradisi zikir maulid di Kabupaten Sambas.

“Terima kasih kepada semua pihak karena telah merawat Budaya Melayu Sambas. Zikir bukan barang baru bagi saya,” katanya. 

Pihaknya berkomitmen mengadakan dan menganggarkan Festival Zikir Maulid Piala Bupati dan menjadikannya sebagai agenda rutin tahunan.

“Saya setuju dengan apa yang diusulkan oleh panitia terkait perlombaan, nanti dikemas sebaik mungkin, bicarakan dengan seluruh camat. Saya izinkan tiap tahun diagendakan Festival dan Lomba Zikir Maulid.  Kita adakan Piala Bupati Sambas,” katanya.

Bupati Satono mendorong kegiatan zikir ini terus dilakukan agar menjadi ladang amal bagi masyarakat.

“Ini merupakan kebajikan berlomba-lomba membuat hal baik, ada perjuangan, ikhtiar yang maksimal, sehingga kalau semakin banyak kita berjuang untuk semakin banyak semakin besar pahalanya,” ucap Satono.

Zikir Maulid menurut berbagai sumber menyebutkan kesenian Islam Kabupaten Sambas sudah turun- temurun dimainkan pada bulan Maulid yaitu pada acara memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kesenian itu bertujuan membuat Muslim lebih mengingat Allah dan rasul-Nya.


 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024