Tim gabungan dari Brimob Kepolisian Daerah Papua dan Satgas Damai Cartenz tiba di Mulia, Ibu Kota Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Kamis, guna membantu memulihkan keamanan di wilayah tersebut.
"Memang benar pasukan gabungan sudah tiba di Mulia dan langsung bergabung dengan personel Polres Puncak Jaya," kata Kepala Kepolisian Resor Puncak Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Kuswara ketika dihubungi ANTARA dari Jayapura, Papua, Kamis.
Kapolres mengatakan tim yang dikirim dari Timika sudah bergabung dengan personel Polres Puncak Jaya yang segera berupaya memulihkan keamanan di wilayah itu.
"Secara keseluruhan situasi keamanan relatif kondusif dan anggota tetap bersiaga," katanya.
Walaupun demikian, aktivitas perekonomian belum kembali normal karena sebagian warga masih takut untuk beraktivitas.
Sebelumnya, kerusuhan terjadi di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, setelah tidak orang warga dialporkan meninggal dunia karena ditembak aparat keamanan pada Selasa (16/7) malam.
Tiga orang warga yang meninggal akibat luka tembak itu adalah SW (33), YW (41), dan DW (36).
Kapolres Puncak Jaya menambahkan akibat kerusuhan itu, sebanyak empat orang mengalami luka-luka dan seorang warga meninggal dunia, yaitu Abdulah Jaelani (30) yang terluka akibat benda tajam.
Empat orang yang luka itu termasuk Danyon 753/AVT Mayor Inf Novald Dermawan yang terkena lemparan batu pada bagian kepala.
"Korban luka lainnya Arief (45) terkena panah di punggung, Safrudin (44) terkena lemparan batu pada bagian bibir atas sebelah kiri, dan Surati/Bude Nina (53) terluka akibat benda tajam," jelas Kuswara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Memang benar pasukan gabungan sudah tiba di Mulia dan langsung bergabung dengan personel Polres Puncak Jaya," kata Kepala Kepolisian Resor Puncak Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Kuswara ketika dihubungi ANTARA dari Jayapura, Papua, Kamis.
Kapolres mengatakan tim yang dikirim dari Timika sudah bergabung dengan personel Polres Puncak Jaya yang segera berupaya memulihkan keamanan di wilayah itu.
"Secara keseluruhan situasi keamanan relatif kondusif dan anggota tetap bersiaga," katanya.
Walaupun demikian, aktivitas perekonomian belum kembali normal karena sebagian warga masih takut untuk beraktivitas.
Sebelumnya, kerusuhan terjadi di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, setelah tidak orang warga dialporkan meninggal dunia karena ditembak aparat keamanan pada Selasa (16/7) malam.
Tiga orang warga yang meninggal akibat luka tembak itu adalah SW (33), YW (41), dan DW (36).
Kapolres Puncak Jaya menambahkan akibat kerusuhan itu, sebanyak empat orang mengalami luka-luka dan seorang warga meninggal dunia, yaitu Abdulah Jaelani (30) yang terluka akibat benda tajam.
Empat orang yang luka itu termasuk Danyon 753/AVT Mayor Inf Novald Dermawan yang terkena lemparan batu pada bagian kepala.
"Korban luka lainnya Arief (45) terkena panah di punggung, Safrudin (44) terkena lemparan batu pada bagian bibir atas sebelah kiri, dan Surati/Bude Nina (53) terluka akibat benda tajam," jelas Kuswara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024