Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi meminta petugas dari unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Lengkong dan Jampangtengah untuk mencegah warganya yang ingin menyeberangi Sungai Cikaso menggunakan jembatan yang telah rusak.

"Kami telah berkoordinasi dengan Forkompimcam Lengkong dan Jempangtengah khususnya camat dan kepala desa agar mencegah warga menggunakan jembatan gantung penghubung Desa Naglasari, Kecamatan Lengkong dengan Desa Bantarpanjang, Kecamatan Jampangtengah yang rusak," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena di Sukabumi, Kamis.

Menurut Deden, pencegahan ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan menimpa warga yang menggunakan jembatan yang rusak akibat disapu banjir bandang Sungai Cikaso pada 29 Juni 2024 itu.

Seperti diketahui, banyak warga yang nekat menyeberang menggunakan jembatan itu dengan cara bergelantungan dan kakinya hanya menginjak rangka besi, sehingga rawan terjadi kecelakaan seperti terjatuh dan hanyut terbawa arus sungai.

Maka dari itu, pihaknya meminta petugas keamanan dari unsur forkopimcam bisa bersiaga di sekitar lokasi jembatan yang rusak tersebut untuk memberikan imbauan kepada warga untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan.

"Kami pun meminta kepada masyarakat di dua desa untuk bersabar, karena Pemkab Sukabumi segera membangun kembali jembatan yang rusak itu dan dipastikan jembatan yang baru akan lebih aman dan kuat," tambahnya.

Deden mengimbau sebelum jembatan baru dibangun alangkah baiknya warga yang ingin menyeberangi Sungai Cikaso bisa menggunakan jembatan gantung lainnya meskipun jaraknya cukup jauh, tetapi semua ini demi keselamatan.

Selain itu, pembangunan jembatan baru di daerah ini masuk dalam prioritas pembangunan Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan diperkirakan tidak lama lagi proses pembangunan dilaksanakan.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024