Badan Pembangunan Perbatasan Daerah (BPPD) Kalimantan Barat bersama sejumlah pihak menggelar gerakan pangan murah (GPM) di empat titik perbatasan Kalbar dalam rangka memperingati Kemerdekaan RI sekaligus menjaga stabilitas harga kebutuhan bahan pokok di wilayah perbatasan Indonesia.
"GPM ini merupakan hasil kerja sama antara Badan Pangan Nasional dan BNPP yang dilaksanakan di 13 pos lintas batas negara (PLBN) se-Indonesia. Namun untuk di Kalimantan Barat ada empat PLBN utama, di antaranya Entikong, Aruk, dan Jagoi Babang, yang menjadi sasaran program GMP ini," kata Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Kalbar Sefpri Kurniadi di Entikong, Kalbar, Sabtu.
Sefpri mengatakan gerakan pangan murah itu dilaksanakan untuk membantu warga perbatasan memperoleh kebutuhan pokok yang berkualitas dengan harga terjangkau dan wujudkan kehadiran pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan untuk pengendalian inflasi daerah.
Dirinya berharap dengan adanya pangan murah dapat meringankan beban masyarakat dan mempermudah masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Human Kapital Perum Bulog Purnomo Sinar Hadi mengungkapkan bahwa Bulog turut berpartisipasi dalam program gerakan pangan murah di kawasan perbatasan. Menurutnya, program ini dirancang untuk meringankan beban masyarakat perbatasan serta menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok.
"Untuk internal Perum Bulog juga melaksanakan program Bulog Siaga Merdeka ini merupakan salah satu inisiatif kami untuk memastikan harga bahan pangan tetap stabil dan akses masyarakat terhadap pangan penting terjaga," kata Purnomo.
Selain melaksanakan distribusi pangan, Bulog juga menyelenggarakan upacara bendera pada tanggal 17 Agustus di seluruh kantor Bulog yang tersebar di seluruh Indonesia. Upacara ini tidak hanya bertujuan untuk menghormati Hari Kemerdekaan tetapi juga sebagai simbol komitmen Bulog dalam menjaga stabilitas harga pangan melalui jalur distribusi dan penjualan yang efektif.
"Kami ingin memastikan bahwa momentum Hari Kemerdekaan ini tidak hanya dirayakan secara simbolis, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam hal kestabilan harga bahan pokok," katanya.
Dengan adanya gerakan pangan murah dan upacara bendera yang digelar oleh Bulog, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat di kawasan perbatasan. Program ini bertujuan untuk tidak hanya merayakan kemerdekaan tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan harga pangan yang lebih baik dan stabil.
"Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam program-program yang mendukung kestabilan harga dan kesejahteraan masyarakat perbatasan," kata Purnomo.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"GPM ini merupakan hasil kerja sama antara Badan Pangan Nasional dan BNPP yang dilaksanakan di 13 pos lintas batas negara (PLBN) se-Indonesia. Namun untuk di Kalimantan Barat ada empat PLBN utama, di antaranya Entikong, Aruk, dan Jagoi Babang, yang menjadi sasaran program GMP ini," kata Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Kalbar Sefpri Kurniadi di Entikong, Kalbar, Sabtu.
Sefpri mengatakan gerakan pangan murah itu dilaksanakan untuk membantu warga perbatasan memperoleh kebutuhan pokok yang berkualitas dengan harga terjangkau dan wujudkan kehadiran pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan untuk pengendalian inflasi daerah.
Dirinya berharap dengan adanya pangan murah dapat meringankan beban masyarakat dan mempermudah masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Human Kapital Perum Bulog Purnomo Sinar Hadi mengungkapkan bahwa Bulog turut berpartisipasi dalam program gerakan pangan murah di kawasan perbatasan. Menurutnya, program ini dirancang untuk meringankan beban masyarakat perbatasan serta menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok.
"Untuk internal Perum Bulog juga melaksanakan program Bulog Siaga Merdeka ini merupakan salah satu inisiatif kami untuk memastikan harga bahan pangan tetap stabil dan akses masyarakat terhadap pangan penting terjaga," kata Purnomo.
Selain melaksanakan distribusi pangan, Bulog juga menyelenggarakan upacara bendera pada tanggal 17 Agustus di seluruh kantor Bulog yang tersebar di seluruh Indonesia. Upacara ini tidak hanya bertujuan untuk menghormati Hari Kemerdekaan tetapi juga sebagai simbol komitmen Bulog dalam menjaga stabilitas harga pangan melalui jalur distribusi dan penjualan yang efektif.
"Kami ingin memastikan bahwa momentum Hari Kemerdekaan ini tidak hanya dirayakan secara simbolis, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam hal kestabilan harga bahan pokok," katanya.
Dengan adanya gerakan pangan murah dan upacara bendera yang digelar oleh Bulog, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat di kawasan perbatasan. Program ini bertujuan untuk tidak hanya merayakan kemerdekaan tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan harga pangan yang lebih baik dan stabil.
"Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam program-program yang mendukung kestabilan harga dan kesejahteraan masyarakat perbatasan," kata Purnomo.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024