PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) mencatat jumlah total agen laku pandai BRI atau AgenBRILink mencapai 1 juta agen per 25 Juli 2024 dengan jumlah transaksi finansial mencapai lebih dari 645 juta kali.

Adapun volume transaksi AgenBRILink mencapai lebih dari Rp800 triliun dan menghasilkan fee based income (FBI) Rp895,4 miliar. Menurut BRI, AgenBRILink mampu menghadirkan solusi praktis dan mudah dijangkau masyarakat.

Melalui keterangannya di Jakarta, Jumat, Senior Executive Vice President (SEVP) Ultra Micro BRI Muhammad Candra Utama mengatakan bahwa pencapaian tersebut menegaskan komitmen perseroan dalam memberikan akses layanan perbankan yang lebih baik kepada masyarakat di seluruh Indonesia.

“Seperti diketahui, AgenBRILink merupakan salah satu inovasi utama BRI yang dirancang untuk memperluas jangkauan layanan perbankan melalui kemitraan dengan agen-agen lokal di berbagai daerah,” kata Candra.

Kehadiran 1 juta AgenBRILink diharapkan semakin memperluas cakupan layanan keuangan dari kota-kota besar hingga desa-desa terpencil.

Selain itu, catat perseroan, pencapaian ini juga merupakan kemajuan signifikan dalam upaya mendukung inklusi dan literasi finansial di Indonesia.

Dengan meningkatnya aksesibilitas layanan keuangan bagi lebih banyak individu, perseroan menyampaikan bahwa BRI berperan penting dalam pemerataan ekonomi dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan kemampuan masyarakat.

Keberadaan AgenBRILink sendiri juga memberikan peluang usaha bagi para warga di berbagai daerah, khususnya di wilayah yang sebelumnya tidak terjangkau oleh layanan perbankan.

Dengan demikian, perseroan dapat turut mendukung pemberdayaan ekonomi dengan berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja baru serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara signifikan melalui sharing economy.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama BRI Sunarso menyampaikan bahwa BRI tetap mengandalkan AgenBRILink sebagai garda terdepan dalam melayani masyarakat yang belum memiliki akses keuangan.

Sunarso mengatakan dengan AgenBRILink, operasional internal bisnis prosesnya dikerjakan secara digital. Namun ketika berhubungan dengan nasabah masih membutuhkan sentuhan manusia.

Hal ini mengingat BRI bukan sekedar menghadirkan produk ataupun layanan (service) melainkan juga pemberdayaan (empowering) masyarakat.

Oleh sebab itu, imbuh Sunarso, BRI terus memberdayakan mereka melalui berbagai pendampingan edukasi dan lainnya. Upaya tersebut terus dilakukan BRI secara bertahap dengan melibatkan AgenBRILink.

Sebelumnya, BRI mencatat jumlah AgenBRILink mencapai 993 ribu hingga akhir Juni 2024 yang tersebar di lebih dari 61 ribu desa.

Jumlah tersebut telah meng-cover lebih dari 80 persen dari total desa di Indonesia. Volume transaksi AgenBRILink selama Januari-Juni 2024 telah mencapai sebesar Rp767 triliun atau tumbuh 13,6 persen YoY.

Hingga akhir triwulan II 2024, BRI dan entitas perusahaan anak atau BRI Group mencetak laba Rp29,90 triliun. Kinerja positif ini didukung penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh double digit.

BRI meraih total fee based income (FBI) sebesar Rp11,26 triliun hingga akhir Juni 2024 atau tumbuh 10,15 persen YoY dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar Rp10,22 triliun.
 

Pewarta: Rizka Khaerunnisa

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024