Tingkatkan pengetahuan dan kesiapsiagaan seluruh Pegawai dan Tenaga Alih Daya (TAD) dalam menghadapi potensi berbagai jenis bencana alam, PLN UID Kalimantan Barat melalui Unitnya PLN UP3 Ketapang adakan Simulasi Tanggap Darurat pada Senin (26/08).
Gandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang, Polres Ketapang serta Tim Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ketapang.
Dwi Agus Purnomo selaku pemateri dari Polres Ketapang menyampaikan bahwa yang diutamakan dalam prosedur keamanan adalah pengamanan orang/pegawai, barang dan gedung/bangunan.
”Sumber daya manusia yang berada di lingkungan PLN UP3 Ketapang siap menjadi tim tanggap darurat bila terjadi bencana. Sehingga dapat bergerak cepat saling menyelamatkan, mengamankan infrastruktur kelistrikan, dan tidak menutup kemungkinan hingga penyelamatan masyarakat atau lingkungan sekitar,” jelas Dwi.
Di sisi lain pemateri dari tim BPBD Kabupaten Ketapang, Elyas Hadi Saputra menyampaikan mengenai keadaan atau ciri-ciri potensi bencana alam gempa bumi, longsor dan banjir.
”Pada hari ini kami akan menyampaikan langkah dan cara updaya dalam mitigasi, metode meminimalisir dampak bencana atau kerusakan dan upaya gerak cepat yang bisa dilakukan jika bencana telah terjadi,” kata Elyas.
Manager PLN UP3 Ketapang, Blasius Gani dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh Pegawai dan TAD yang antusias menhadiri pada kegiatan hari ini.
”Lebih dari 80 orang peserta hadir dalam sosialisasi ini, baik secara luring maupun daring. Sosialisasi Tanggap Darurat ini dirasa penting untuk diketahui oleh seluruh pekerja, terutama di cuaca ekstrem yang sedang melanda Kabupaten Ketapang,” ungkap Blasius.
Ia mengatakan, bencana dapat menjadi ancaman yang bisa terjadi kapan saja, maka setiap pekerja perlu siap dan andal mengantisipasinya.
‘’Perlu adanya upaya siap siaga sehingga lebih waspada jika terjadi bencana yang tidak diinginkan. Apalagi PLN bekerja untuk pelayanan kelistrikan yang sangat penting untuk kebutuhan masyarakat. Seluruh Pegawai PLN harus berupaya tetap selamat, sehingga tetap bekerja maksimal untuk menjaga kelistrikan dalam kondisi bencana sekalipun’’, tutup Blasius.
General Manager PLN UID Kalbar, Joice Lanny Wantania diruang kerjanya menyampaikan simulasi ini juga merupakan upaya PLN untuk meningkatkan pengetahuan dan awareness Pegawai terhadap potensi bahaya dan kondisi darurat di area perkantoran.
”Dengan serangkaian simulasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menjadi amal ibadah bagi kita semua yang terlibat kegiatan ini serta akan meningkatkan kesiapsiagaan semua karyawan khususnya Satuan Keamanan serta memberikan pemahaman untuk selalu waspada”, Kata Joice.
Ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada BPBD Kabupaten Ketapang, Polres Ketapang serta Tim Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ketapang atas kerjasamanya sekaligus berharap kegiatan ini juga menjadi sarana untuk memperkuat sinergi antara PLN dengan instansi mengenai penanggulangan bencana. Kolaborasi yang baik tersebut akan menjadi kunci dalam mempercepat penanganan kondisi darurat,” tutup Joice.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Gandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang, Polres Ketapang serta Tim Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ketapang.
Dwi Agus Purnomo selaku pemateri dari Polres Ketapang menyampaikan bahwa yang diutamakan dalam prosedur keamanan adalah pengamanan orang/pegawai, barang dan gedung/bangunan.
”Sumber daya manusia yang berada di lingkungan PLN UP3 Ketapang siap menjadi tim tanggap darurat bila terjadi bencana. Sehingga dapat bergerak cepat saling menyelamatkan, mengamankan infrastruktur kelistrikan, dan tidak menutup kemungkinan hingga penyelamatan masyarakat atau lingkungan sekitar,” jelas Dwi.
Di sisi lain pemateri dari tim BPBD Kabupaten Ketapang, Elyas Hadi Saputra menyampaikan mengenai keadaan atau ciri-ciri potensi bencana alam gempa bumi, longsor dan banjir.
”Pada hari ini kami akan menyampaikan langkah dan cara updaya dalam mitigasi, metode meminimalisir dampak bencana atau kerusakan dan upaya gerak cepat yang bisa dilakukan jika bencana telah terjadi,” kata Elyas.
Manager PLN UP3 Ketapang, Blasius Gani dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh Pegawai dan TAD yang antusias menhadiri pada kegiatan hari ini.
”Lebih dari 80 orang peserta hadir dalam sosialisasi ini, baik secara luring maupun daring. Sosialisasi Tanggap Darurat ini dirasa penting untuk diketahui oleh seluruh pekerja, terutama di cuaca ekstrem yang sedang melanda Kabupaten Ketapang,” ungkap Blasius.
Ia mengatakan, bencana dapat menjadi ancaman yang bisa terjadi kapan saja, maka setiap pekerja perlu siap dan andal mengantisipasinya.
‘’Perlu adanya upaya siap siaga sehingga lebih waspada jika terjadi bencana yang tidak diinginkan. Apalagi PLN bekerja untuk pelayanan kelistrikan yang sangat penting untuk kebutuhan masyarakat. Seluruh Pegawai PLN harus berupaya tetap selamat, sehingga tetap bekerja maksimal untuk menjaga kelistrikan dalam kondisi bencana sekalipun’’, tutup Blasius.
General Manager PLN UID Kalbar, Joice Lanny Wantania diruang kerjanya menyampaikan simulasi ini juga merupakan upaya PLN untuk meningkatkan pengetahuan dan awareness Pegawai terhadap potensi bahaya dan kondisi darurat di area perkantoran.
”Dengan serangkaian simulasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menjadi amal ibadah bagi kita semua yang terlibat kegiatan ini serta akan meningkatkan kesiapsiagaan semua karyawan khususnya Satuan Keamanan serta memberikan pemahaman untuk selalu waspada”, Kata Joice.
Ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada BPBD Kabupaten Ketapang, Polres Ketapang serta Tim Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ketapang atas kerjasamanya sekaligus berharap kegiatan ini juga menjadi sarana untuk memperkuat sinergi antara PLN dengan instansi mengenai penanggulangan bencana. Kolaborasi yang baik tersebut akan menjadi kunci dalam mempercepat penanganan kondisi darurat,” tutup Joice.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024