Presiden China Xi Jinping menyebut hubungan China dan negara-negara Afrika saat ini berada di titik terbaik dalam sejarah.
"Pembentukan Forum Kerja Sama China-Afrika (FOCAC) pada 2000 merupakan tonggak sejarah dalam hubungan China-Afrika.
Selama 24 tahun terakhir, China telah maju bergandengan tangan dengan sahabat-sahabat Afrika dan berkat upaya tak kenal lelah dari kedua belah pihak selama hampir 70 tahun, hubungan China-Afrika kini berada pada titik terbaiknya dalam sejarah," kata Xi saat menyampaikan pidato pembuka dalam Konferensi Tingkat Tinggi (FOCAC) 2024 di Beijing, Kamis.
KTT FOCAC 2024 berlangsung pada 4-6 September 2024 di Beijing.
FOCAC (Forum on China-Africa Cooperation) adalah forum kerja sama resmi antara China, 53 negara di benua Afrika (kecuali Eswatini) dan Komisi Uni Afrika yang terbentuk pertama kali pada 2000 dan mengadakan KTT di level kepala negara/pemerintahan setiap tiga tahun sekali.
"Dengan mempertimbangkan pertumbuhan masa depan, saya mengusulkan agar hubungan bilateral antara China dan semua negara Afrika yang memiliki hubungan diplomatik dengan China ditingkatkan ke tingkat hubungan strategis, dan agar karakter hubungan China-Afrika ditingkatkan menjadi komunitas China-Afrika yang tangguh," tambah Presiden Xi.
Presiden Xi menilai saat ini benua Afrika juga kembali bangkit dan melangkah maju dengan langkah-langkah yang solid menuju modernisasi Afrika sebagaimana dalam Agenda 2063 Uni Afrika.
"Modernisasi adalah hak yang tidak dapat dicabut dari semua negara. Namun pendekatan Barat telah menimbulkan penderitaan yang sangat besar bagi negara-negara berkembang," ungkap Xi.
Sejak berakhirnya Perang Dunia II, Presiden Xi mengatakan negara-negara Dunia Ketiga termasuk China dan negara-negara Afrika, telah mencapai kemerdekaan dan berupaya untuk memperbaiki kondisi dari ketidakadilan historis akibat proses modernisasi.
"Persahabatan antara China dan Afrika melampaui ruang dan waktu, melampaui gunung dan lautan, serta diwariskan dari generasi ke generasi.
Kita berdiri bahu-membahu untuk dengan tegas membela hak dan kepentingan kita yang sah saat perubahan melanda dunia.
Kita menjadi lebih kuat dan tangguh dalam memerangi bencana alam dan epidemi bersama-sama, menciptakan kisah-kisah menyentuh tentang persahabatan China-Afrika," kata Xi.
Presiden Senegal Bassirou Diomaye Faye dalam sambutannya mengatakan tidak akan melupakan jasa Pemerintah China saat membantu Afrika menghadapi pandemi COVID-19.
"Kami tidak pernah lupa saat pandemi, China adalah negara pertama yang menyediakan negara-negara Afrika vaksin, China juga membantu membangun Africa Centres for Disease Control and Prevention kami berterima kasih akan hal itu," kata Bassirou saat memberikan sambutan.
Sebelumnya, Pemerintah China mengungkapkan sejak FOCAC berdiri, perusahaan-perusahaan China telah membantu negara-negara Afrika untuk membangun atau meningkatkan lebih dari 10.000 km rel kereta api, 100.000 km jalan raya, 1.000 jembatan, dan hampir 100 pelabuhan. Selain itu teknologi di bidang pertanian dari China disebut berhasil meningkatkan hasil panen lokal rata-rata 30-60 persen.
Sedangkan berdasarkan data Kementerian Perdagangan China dari Desember 2021 - Juli 2024, impor China dari Afrika mencapai 305,9 miliar dolar AS. China juga sudah menjadi mitra dagang utama Afrika selama 15 tahun berturut-turut.
Hadir dalam KTT FOCAC 2024 antara lain
Presiden Senegal Bassirou Diomaye Faye, Presiden Mauritania Mohamed Ould Cheikh El Ghazouani sekaligus Ketua Uni Afrika (AU), Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Presiden Kongo Felix Tshisekedi, Presiden Nigeria Bola Tinubu, Presiden Tanzania Samia Suluhu, Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres dan pemimpin negara maupun pemerintahan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Pembentukan Forum Kerja Sama China-Afrika (FOCAC) pada 2000 merupakan tonggak sejarah dalam hubungan China-Afrika.
Selama 24 tahun terakhir, China telah maju bergandengan tangan dengan sahabat-sahabat Afrika dan berkat upaya tak kenal lelah dari kedua belah pihak selama hampir 70 tahun, hubungan China-Afrika kini berada pada titik terbaiknya dalam sejarah," kata Xi saat menyampaikan pidato pembuka dalam Konferensi Tingkat Tinggi (FOCAC) 2024 di Beijing, Kamis.
KTT FOCAC 2024 berlangsung pada 4-6 September 2024 di Beijing.
FOCAC (Forum on China-Africa Cooperation) adalah forum kerja sama resmi antara China, 53 negara di benua Afrika (kecuali Eswatini) dan Komisi Uni Afrika yang terbentuk pertama kali pada 2000 dan mengadakan KTT di level kepala negara/pemerintahan setiap tiga tahun sekali.
"Dengan mempertimbangkan pertumbuhan masa depan, saya mengusulkan agar hubungan bilateral antara China dan semua negara Afrika yang memiliki hubungan diplomatik dengan China ditingkatkan ke tingkat hubungan strategis, dan agar karakter hubungan China-Afrika ditingkatkan menjadi komunitas China-Afrika yang tangguh," tambah Presiden Xi.
Presiden Xi menilai saat ini benua Afrika juga kembali bangkit dan melangkah maju dengan langkah-langkah yang solid menuju modernisasi Afrika sebagaimana dalam Agenda 2063 Uni Afrika.
"Modernisasi adalah hak yang tidak dapat dicabut dari semua negara. Namun pendekatan Barat telah menimbulkan penderitaan yang sangat besar bagi negara-negara berkembang," ungkap Xi.
Sejak berakhirnya Perang Dunia II, Presiden Xi mengatakan negara-negara Dunia Ketiga termasuk China dan negara-negara Afrika, telah mencapai kemerdekaan dan berupaya untuk memperbaiki kondisi dari ketidakadilan historis akibat proses modernisasi.
"Persahabatan antara China dan Afrika melampaui ruang dan waktu, melampaui gunung dan lautan, serta diwariskan dari generasi ke generasi.
Kita berdiri bahu-membahu untuk dengan tegas membela hak dan kepentingan kita yang sah saat perubahan melanda dunia.
Kita menjadi lebih kuat dan tangguh dalam memerangi bencana alam dan epidemi bersama-sama, menciptakan kisah-kisah menyentuh tentang persahabatan China-Afrika," kata Xi.
Presiden Senegal Bassirou Diomaye Faye dalam sambutannya mengatakan tidak akan melupakan jasa Pemerintah China saat membantu Afrika menghadapi pandemi COVID-19.
"Kami tidak pernah lupa saat pandemi, China adalah negara pertama yang menyediakan negara-negara Afrika vaksin, China juga membantu membangun Africa Centres for Disease Control and Prevention kami berterima kasih akan hal itu," kata Bassirou saat memberikan sambutan.
Sebelumnya, Pemerintah China mengungkapkan sejak FOCAC berdiri, perusahaan-perusahaan China telah membantu negara-negara Afrika untuk membangun atau meningkatkan lebih dari 10.000 km rel kereta api, 100.000 km jalan raya, 1.000 jembatan, dan hampir 100 pelabuhan. Selain itu teknologi di bidang pertanian dari China disebut berhasil meningkatkan hasil panen lokal rata-rata 30-60 persen.
Sedangkan berdasarkan data Kementerian Perdagangan China dari Desember 2021 - Juli 2024, impor China dari Afrika mencapai 305,9 miliar dolar AS. China juga sudah menjadi mitra dagang utama Afrika selama 15 tahun berturut-turut.
Hadir dalam KTT FOCAC 2024 antara lain
Presiden Senegal Bassirou Diomaye Faye, Presiden Mauritania Mohamed Ould Cheikh El Ghazouani sekaligus Ketua Uni Afrika (AU), Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Presiden Kongo Felix Tshisekedi, Presiden Nigeria Bola Tinubu, Presiden Tanzania Samia Suluhu, Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres dan pemimpin negara maupun pemerintahan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024