Satu orang meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka akibat pohon tumbang yang menimpa tenda perkemahan relawan Palang Merah Indonesia (PMI) di Taman Agrowisata Rekadena, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
"Insiden tragis itu diperkirakan dini hari tadi, sekitar pukul 04:30, sebelum azan subuh. Saat itu angin kencang tiba-tiba datang hujan deras mengguyur area perkemahan. Sebuah pohon besar tumbang di area perkemahan dan menimpa tenda nomor 6, yang diisi oleh 10 orang relawan laki-laki," kata petugas PMI Kalbar Abussamah, di Sungai Kakap, Rabu.
Sebagai informasi dari 10 orang tersebut, 7 selamat tanpa cedera, sementara 2 orang mengalami luka, dan satu relawan, atas nama Edy Septiadi, meninggal akibat tertimpa pohon.
Sementara korban luka di antaranya adalah Elisius Kayong, yang mengalami memar, serta seorang relawan KSR Untan lainnya yang mengalami patah tulang di bagian lengan.
Kedua korban luka saat ini tengah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Kota Pontianak.
Pihak PMI Kalbar telah memutuskan untuk mengevakuasi seluruh peserta perkemahan ke aula depan sebagai tempat penampungan sementara. Area perkemahan di Taman Agrowisata Rekadena untuk sementara dikosongkan sampai kondisi cuaca lebih aman.
Peristiwa ini menjadi duka mendalam bagi keluarga korban dan para relawan PMI yang tengah menjalankan kegiatan kemanusiaan. Selain itu, kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang dapat terjadi kapan saja.
Hingga kini, proses evakuasi masih terus berlangsung dengan fokus pada keselamatan peserta yang tersisa.
Terpisah, Kapolsek Sungai Kakap Ipda Dolas mengungkapkan bahwa tim segera bergerak untuk mengevakuasi korban meninggal ke Rumah Sakit Soedarso Pontianak, sementara dua korban luka langsung dirawat di rumah sakit terdekat.
"Kami juga tengah mengevakuasi relawan lainnya untuk dipindahkan ke tempat yang lebih aman di Kantor PMI Kalbar, sambil menunggu kondisi cuaca membaik," tuturnya.
Namun, evakuasi tenda dan barang-barang di lokasi kejadian belum bisa dilakukan karena hujan deras dan angin kencang masih melanda area tersebut.
"Untuk saat ini, prioritas kami adalah memastikan keselamatan seluruh peserta yang tersisa. Tenda peserta lainnya belum bisa dipindahkan, karena cuaca masih belum bersahabat," kata Dolas.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar Harisson menyampaikan duka cita yang mendalam kepada korban dan keluarga perkemahan relawan PMI yang meninggal dunia tertimpa pohon di area perkemahan tersebut.
"Saya menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya. Karena cuacanya tidak begitu baik sehingga hujan lebat tadi subuh itu pohon tumbang dan menimpa tenda," kata Harisson.
Ke depannya, Harisson mengatakan agar setiap panitia penyelenggara kegiatan perkemahan dapat memperhatikan keadaan atau ramalan cuaca yang risikonya rendah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Insiden tragis itu diperkirakan dini hari tadi, sekitar pukul 04:30, sebelum azan subuh. Saat itu angin kencang tiba-tiba datang hujan deras mengguyur area perkemahan. Sebuah pohon besar tumbang di area perkemahan dan menimpa tenda nomor 6, yang diisi oleh 10 orang relawan laki-laki," kata petugas PMI Kalbar Abussamah, di Sungai Kakap, Rabu.
Sebagai informasi dari 10 orang tersebut, 7 selamat tanpa cedera, sementara 2 orang mengalami luka, dan satu relawan, atas nama Edy Septiadi, meninggal akibat tertimpa pohon.
Sementara korban luka di antaranya adalah Elisius Kayong, yang mengalami memar, serta seorang relawan KSR Untan lainnya yang mengalami patah tulang di bagian lengan.
Kedua korban luka saat ini tengah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Kota Pontianak.
Pihak PMI Kalbar telah memutuskan untuk mengevakuasi seluruh peserta perkemahan ke aula depan sebagai tempat penampungan sementara. Area perkemahan di Taman Agrowisata Rekadena untuk sementara dikosongkan sampai kondisi cuaca lebih aman.
Peristiwa ini menjadi duka mendalam bagi keluarga korban dan para relawan PMI yang tengah menjalankan kegiatan kemanusiaan. Selain itu, kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang dapat terjadi kapan saja.
Hingga kini, proses evakuasi masih terus berlangsung dengan fokus pada keselamatan peserta yang tersisa.
Terpisah, Kapolsek Sungai Kakap Ipda Dolas mengungkapkan bahwa tim segera bergerak untuk mengevakuasi korban meninggal ke Rumah Sakit Soedarso Pontianak, sementara dua korban luka langsung dirawat di rumah sakit terdekat.
"Kami juga tengah mengevakuasi relawan lainnya untuk dipindahkan ke tempat yang lebih aman di Kantor PMI Kalbar, sambil menunggu kondisi cuaca membaik," tuturnya.
Namun, evakuasi tenda dan barang-barang di lokasi kejadian belum bisa dilakukan karena hujan deras dan angin kencang masih melanda area tersebut.
"Untuk saat ini, prioritas kami adalah memastikan keselamatan seluruh peserta yang tersisa. Tenda peserta lainnya belum bisa dipindahkan, karena cuaca masih belum bersahabat," kata Dolas.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar Harisson menyampaikan duka cita yang mendalam kepada korban dan keluarga perkemahan relawan PMI yang meninggal dunia tertimpa pohon di area perkemahan tersebut.
"Saya menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya. Karena cuacanya tidak begitu baik sehingga hujan lebat tadi subuh itu pohon tumbang dan menimpa tenda," kata Harisson.
Ke depannya, Harisson mengatakan agar setiap panitia penyelenggara kegiatan perkemahan dapat memperhatikan keadaan atau ramalan cuaca yang risikonya rendah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024