Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson mengajak Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) Kalimantan Barat untuk berperan aktif dalam menciptakan generasi entrepreneur muda di provinsi itu.
"Peran penting kolaborasi antar pengusaha dalam mendorong inovasi bisnis serta memperkuat semangat kewirausahaan di kalangan pemuda dan mahasiswa jelas sangat dibutuhkan untuk mengembangkan wirausaha baru di Kalbar," kata Harisson di Pontianak, Senin.
Menurutnya, generasi muda terutama yang terlibat dalam organisasi kemahasiswaan seperti HMI, perlu menanamkan semangat wirausaha sejak awal.
Setelah lulus, mereka bisa bergabung dengan KAHMI dan mengembangkan usaha kecil yang telah mereka mulai.
Dalam paparan mengenai kondisi ekonomi Kalbar, Harisson menyampaikan bahwa provinsi ini mengalami pertumbuhan positif, dengan angka mencapai 4,76 persen pada kuartal kedua 2024.
Pertumbuhan itu, menurutnya, dipicu oleh larangan ekspor mineral mentah, yang mendorong perusahaan untuk membangun smelter dan mengolah hasil tambang menjadi produk bernilai tinggi.
"Dengan beroperasinya smelter, ekonomi Kalimantan Barat dapat melompat lebih tinggi. Ini adalah langkah strategis untuk memaksimalkan nilai tambah bagi daerah kita," tuturnya.
Harisson juga menambahkan bahwa inflasi di Kalbar saat ini terkendali, yang membawa penghargaan dari Kementerian Keuangan serta pengakuan dari Kementerian Dalam Negeri atas keberhasilan menjaga stabilitas.
Ia mengungkapkan harapannya bahwa Presiden Jokowi akan meresmikan smelter di Mempawah dalam waktu dekat, yang diharapkan dapat meningkatkan ekspor barang jadi dan memberikan dampak positif bagi ekonomi Kalimantan Barat.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal HIPKA, Ahmad Muntaha menyampaikan apresiasi kepada pemerintah provinsi atas dukungannya dalam pelaksanaan Musyawarah Wilayah HIPKA.
Dia berharap HIPKA dapat menjadi motor penggerak ekonomi dengan memfasilitasi inovasi dan menciptakan peluang kerja.
"Dengan HIPKA, kami ingin mendorong pengusaha untuk berpikir secara kolaboratif, bukan konfrontatif. Kami berkomitmen untuk menjaga integritas dan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih luas," tuturnya.
Ketua HIPKA Kalbar, H. Ato Ismail ST menegaskan, pentingnya ide-ide baru dari HIPKA dalam membantu pemerintah menghadapi tantangan ekonomi.
Ia menyatakan bahwa semakin banyak pengusaha sukses, maka semakin berkurang ketergantungan Indonesia pada utang luar negeri.
"Di Indonesia dari sekitar 70 juta UMKM, hanya sekitar 2 juta yang termasuk dalam kategori usaha kecil menengah. Negara maju seperti Singapura memiliki sekitar 10 persen penduduk yang merupakan pengusaha menengah ke atas. Kita harus meningkatkan skala usaha di Indonesia untuk berkontribusi lebih besar pada ekonomi nasional," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Peran penting kolaborasi antar pengusaha dalam mendorong inovasi bisnis serta memperkuat semangat kewirausahaan di kalangan pemuda dan mahasiswa jelas sangat dibutuhkan untuk mengembangkan wirausaha baru di Kalbar," kata Harisson di Pontianak, Senin.
Menurutnya, generasi muda terutama yang terlibat dalam organisasi kemahasiswaan seperti HMI, perlu menanamkan semangat wirausaha sejak awal.
Setelah lulus, mereka bisa bergabung dengan KAHMI dan mengembangkan usaha kecil yang telah mereka mulai.
Dalam paparan mengenai kondisi ekonomi Kalbar, Harisson menyampaikan bahwa provinsi ini mengalami pertumbuhan positif, dengan angka mencapai 4,76 persen pada kuartal kedua 2024.
Pertumbuhan itu, menurutnya, dipicu oleh larangan ekspor mineral mentah, yang mendorong perusahaan untuk membangun smelter dan mengolah hasil tambang menjadi produk bernilai tinggi.
"Dengan beroperasinya smelter, ekonomi Kalimantan Barat dapat melompat lebih tinggi. Ini adalah langkah strategis untuk memaksimalkan nilai tambah bagi daerah kita," tuturnya.
Harisson juga menambahkan bahwa inflasi di Kalbar saat ini terkendali, yang membawa penghargaan dari Kementerian Keuangan serta pengakuan dari Kementerian Dalam Negeri atas keberhasilan menjaga stabilitas.
Ia mengungkapkan harapannya bahwa Presiden Jokowi akan meresmikan smelter di Mempawah dalam waktu dekat, yang diharapkan dapat meningkatkan ekspor barang jadi dan memberikan dampak positif bagi ekonomi Kalimantan Barat.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal HIPKA, Ahmad Muntaha menyampaikan apresiasi kepada pemerintah provinsi atas dukungannya dalam pelaksanaan Musyawarah Wilayah HIPKA.
Dia berharap HIPKA dapat menjadi motor penggerak ekonomi dengan memfasilitasi inovasi dan menciptakan peluang kerja.
"Dengan HIPKA, kami ingin mendorong pengusaha untuk berpikir secara kolaboratif, bukan konfrontatif. Kami berkomitmen untuk menjaga integritas dan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih luas," tuturnya.
Ketua HIPKA Kalbar, H. Ato Ismail ST menegaskan, pentingnya ide-ide baru dari HIPKA dalam membantu pemerintah menghadapi tantangan ekonomi.
Ia menyatakan bahwa semakin banyak pengusaha sukses, maka semakin berkurang ketergantungan Indonesia pada utang luar negeri.
"Di Indonesia dari sekitar 70 juta UMKM, hanya sekitar 2 juta yang termasuk dalam kategori usaha kecil menengah. Negara maju seperti Singapura memiliki sekitar 10 persen penduduk yang merupakan pengusaha menengah ke atas. Kita harus meningkatkan skala usaha di Indonesia untuk berkontribusi lebih besar pada ekonomi nasional," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024