Pemerintah Kota Pontianak (Pemkot), Kalimantan Barat melakukan sejumlah langkah untuk mencegah dampak jika terjadi bencana hidrometeorologi yang berimbas pada kenaikan angka inflasi.
"Kota Pontianak ini kan memang bukan produsen makanya kita sangat bergantung pada distribusi. Jika terjadi bencana hidrometeorologi maka sangat berdampak karena kita dari sisi kebutuhan dari luar," ujar Penjabat Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto usai menghadiri rakor pengendalian inflasi dan sosialisasi hidrometeorologi di Pontive Center, Senin.
Ia mengatakan Pontianak masih dalam kendali menangani isu hidrometeorologi atau bencana alam yang terjadi di atmosfer, air, atau lautan akibat aktivitas cuaca seperti curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin. Pihaknya tengah menyiapkan langkah antisipasi seperti kelengkapan personil, alat, anggaran dalam menghadapi kedaruratan hidrometeorologi basah tersebut.
"Kita akan antisipasi inflasi apabila bencana terjadi, dengan cara pemerintah mengamankan jalur distribusi nantinya agar lancar," katanya
Ia menjelaskan bahwa suplai bahan pokok bila terjadi bencana jalan keluar dan masuknya harus terjamin, dan tidak ada kendala secara teknis.
"Makanya Kota Pontianak tetap melakukan mitigasi terhadap potensi bencana itu, supaya arus distribusi tetap lancar," lanjutnya.
Ia menambahkan apa bila seluruhnya terkendali, maka ia yakin bahwa inflasi dan potensi bencana yang terjadi dapat terjaga dengan baik. Kota Pontianak sendiri sudah melakukan kesiapsiagaan, termasuk dengan menormalisasikan saluran untuk upaya menangani banjir dan juga intinya kita mitigasi semua potensi.
"Ke depannya kita harap ini tetap terjaga dan terkendali, Pemkot Pontianak akan selalu menjaga supaya nanti distributor yang memang sebagian besar dari Pontianak ini bisa benar-benar menjamin suplainya ketika ada potensi bencana," jelas dia.
Terkait inflasi daerah, pada Oktober 2024 terjadi inflasi year on year Kota Pontianak sebesar 1,57 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,76.
Menurutnya, Tim Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Kota Pontianak juga akan melaksanakan peninjauan lapangan ke beberapa lokasi distributor untuk mendapatkan informasi terkini stok pangan di Kota Pontianak.
“Yang kita cegah adalah lonjakan, kendati tetap terjadi fluktuasi harga bahan pokok. Masyarakat tidak perlu khawatir,” ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Kota Pontianak ini kan memang bukan produsen makanya kita sangat bergantung pada distribusi. Jika terjadi bencana hidrometeorologi maka sangat berdampak karena kita dari sisi kebutuhan dari luar," ujar Penjabat Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto usai menghadiri rakor pengendalian inflasi dan sosialisasi hidrometeorologi di Pontive Center, Senin.
Ia mengatakan Pontianak masih dalam kendali menangani isu hidrometeorologi atau bencana alam yang terjadi di atmosfer, air, atau lautan akibat aktivitas cuaca seperti curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin. Pihaknya tengah menyiapkan langkah antisipasi seperti kelengkapan personil, alat, anggaran dalam menghadapi kedaruratan hidrometeorologi basah tersebut.
"Kita akan antisipasi inflasi apabila bencana terjadi, dengan cara pemerintah mengamankan jalur distribusi nantinya agar lancar," katanya
Ia menjelaskan bahwa suplai bahan pokok bila terjadi bencana jalan keluar dan masuknya harus terjamin, dan tidak ada kendala secara teknis.
"Makanya Kota Pontianak tetap melakukan mitigasi terhadap potensi bencana itu, supaya arus distribusi tetap lancar," lanjutnya.
Ia menambahkan apa bila seluruhnya terkendali, maka ia yakin bahwa inflasi dan potensi bencana yang terjadi dapat terjaga dengan baik. Kota Pontianak sendiri sudah melakukan kesiapsiagaan, termasuk dengan menormalisasikan saluran untuk upaya menangani banjir dan juga intinya kita mitigasi semua potensi.
"Ke depannya kita harap ini tetap terjaga dan terkendali, Pemkot Pontianak akan selalu menjaga supaya nanti distributor yang memang sebagian besar dari Pontianak ini bisa benar-benar menjamin suplainya ketika ada potensi bencana," jelas dia.
Terkait inflasi daerah, pada Oktober 2024 terjadi inflasi year on year Kota Pontianak sebesar 1,57 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,76.
Menurutnya, Tim Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Kota Pontianak juga akan melaksanakan peninjauan lapangan ke beberapa lokasi distributor untuk mendapatkan informasi terkini stok pangan di Kota Pontianak.
“Yang kita cegah adalah lonjakan, kendati tetap terjadi fluktuasi harga bahan pokok. Masyarakat tidak perlu khawatir,” ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024