Sebanyak 30 klien pasca-rehabilitasi dari ketergantungan terhadap narkotika di Kalimantan Barat mendapatkan pelatihan otomotif dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalimantan Barat di Singkawang, 17-23 November 2024.
Kepala BNN Provinsi Kalbar Sumirat Dwiyanto di Singkawang, Senin, menyatakan kegiatan ini untuk klien pasca-rehabilitasi dari ketergantungan terhadap narkotika dan masyarakat kawasan rawan kasus tersebut.
"Pelatihan ini dikhususkan kepada para pecandu yang sudah melaksanakan rehabilitasi minimal empat bulan dan mereka juga yang tinggal di wilayah rawan," kata dia.
Dia mengatakan wilayah rawan hal tersebut, khususnya di Provinsi Kalbar ini, cukup banyak sehingga menjadi prioritas BNN untuk melaksanakan berbagai aktivitas yang salah satunya pelatihan otomotif.
"Ini merupakan pelatihan otomotif tahap kedua yang sebelumnya sudah dilaksanakan di Kota Pontianak," ujarnya.
Dia menyebut wilayah perbatasan menjadi konsentrasi BNN, yang mana di Singbebas ada dua wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, seperti Sambas dan Bengkayang, sedangkan Singkawang menjadi wilayah transit terlebih daerah itu didukung adanya bandara dan penerbangan langsung ke Jakarta.
"Ini tentunya menjadi perhatian khusus sehingga dipilihlah Kota Singkawang ini sebagai tempat pelatihan," ujarnya.
Pelatihan diikuti 30 peserta berasal dari Singbebas, Kayong Utara, Ketapang, dan Kubu Raya.
Ke depan, pelatihan ini bisa menjadi contoh bagi seluruh pihak untuk melakukan langkah-langkah positif guna memberikan masa depan yang lebih baik kepada peserta kegiatan agar mampu menatap masa depan yang lebih baik.
"Pada pelatihan otomotif gelombang pertama, sudah ada yang membuka bengkel di Pulau Lemukutan," ucapnya.
Staf Ahli Ekonomi dan Pembangunan Wali Kota Singkawang Karjadi mengatakan pelatihan ini akan memberikan langkah dan upaya terhadap penyelesaian permasalahan-permasalahan di Kota Singkawang.
"Bukan hanya untuk masalah pengangguran tapi juga permasalahan bagi para pecandu narkotika guna mencari jalan keluar untuk masa depannya," katanya.
Dia berharap, pelatihan bukan hanya otomotif, tetapi sesuai dengan minat dan bakat mereka yang hendak membebaskan diri dari ketergantungan terhadap narkotika.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Kepala BNN Provinsi Kalbar Sumirat Dwiyanto di Singkawang, Senin, menyatakan kegiatan ini untuk klien pasca-rehabilitasi dari ketergantungan terhadap narkotika dan masyarakat kawasan rawan kasus tersebut.
"Pelatihan ini dikhususkan kepada para pecandu yang sudah melaksanakan rehabilitasi minimal empat bulan dan mereka juga yang tinggal di wilayah rawan," kata dia.
Dia mengatakan wilayah rawan hal tersebut, khususnya di Provinsi Kalbar ini, cukup banyak sehingga menjadi prioritas BNN untuk melaksanakan berbagai aktivitas yang salah satunya pelatihan otomotif.
"Ini merupakan pelatihan otomotif tahap kedua yang sebelumnya sudah dilaksanakan di Kota Pontianak," ujarnya.
Dia menyebut wilayah perbatasan menjadi konsentrasi BNN, yang mana di Singbebas ada dua wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, seperti Sambas dan Bengkayang, sedangkan Singkawang menjadi wilayah transit terlebih daerah itu didukung adanya bandara dan penerbangan langsung ke Jakarta.
"Ini tentunya menjadi perhatian khusus sehingga dipilihlah Kota Singkawang ini sebagai tempat pelatihan," ujarnya.
Pelatihan diikuti 30 peserta berasal dari Singbebas, Kayong Utara, Ketapang, dan Kubu Raya.
Ke depan, pelatihan ini bisa menjadi contoh bagi seluruh pihak untuk melakukan langkah-langkah positif guna memberikan masa depan yang lebih baik kepada peserta kegiatan agar mampu menatap masa depan yang lebih baik.
"Pada pelatihan otomotif gelombang pertama, sudah ada yang membuka bengkel di Pulau Lemukutan," ucapnya.
Staf Ahli Ekonomi dan Pembangunan Wali Kota Singkawang Karjadi mengatakan pelatihan ini akan memberikan langkah dan upaya terhadap penyelesaian permasalahan-permasalahan di Kota Singkawang.
"Bukan hanya untuk masalah pengangguran tapi juga permasalahan bagi para pecandu narkotika guna mencari jalan keluar untuk masa depannya," katanya.
Dia berharap, pelatihan bukan hanya otomotif, tetapi sesuai dengan minat dan bakat mereka yang hendak membebaskan diri dari ketergantungan terhadap narkotika.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024