Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebut sebanyak 22 los pedagang di Pasar Pelelangan Ikan Sodohoa, habis terbakar pada Senin (25/11) malam.
Kadis Damkar dan Penyalamatan Kota Kendari Satriyawan Abu Yasid di Kendari, Selasa, mengatakan api melahap seluruh los dengan cepat, mengakibatkan kerugian besar bagi para pedagang.
Baca juga: Konsulat RI menyalurkan bantuan bagi WNI korban kebakaran di Tawau
Ia mengatakan hingga kini penyebab kebakaran masih belum diketahui, dan masih dalam proses penyelidikan pihak berwajib.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 20.00 WITA tersebut, kata Satriyawan, melibatkan lima unit mobil pemadam yang silih berganti mengambil air untuk memadamkan bangunan yang dilahap si jago merah.
“Kami langsung mengerahkan tim dan tiba di lokasi sekitar pukul 20.20 Wita, atau sekitar 15-20 menit setelah laporan diterima,” katanya.
Upaya kerja tim dari Damkar selama lebih dari satu jam, api akhirnya berhasil dipadamkan pada pukul 21.05 WITA.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kebakaran tersebut menyebabkan kerugian material yang cukup besar. Para pedagang kehilangan seluruh barang dagangan mereka, yang sebagian besar adalah hasil laut .
Baca juga: Bandara Supadio gelar simulasi penyelamatan pesawat Cheetah Air
“Kami masih menyelidiki penyebab kebakaran ini dengan memeriksa saksi-saksi di lokasi," kata Satriyawan.
Sementara itu, pedagang dan warga sekitar berharap ada bantuan dari pemerintah untuk meringankan beban akibat musibah ini.
Kebakaran ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan dan upaya pencegahan kebakaran di fasilitas umum seperti pasar tradisional.
Baca juga: Kebakaran hutan hebat di California memaksa 14.000 warga mengungsi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Kadis Damkar dan Penyalamatan Kota Kendari Satriyawan Abu Yasid di Kendari, Selasa, mengatakan api melahap seluruh los dengan cepat, mengakibatkan kerugian besar bagi para pedagang.
Baca juga: Konsulat RI menyalurkan bantuan bagi WNI korban kebakaran di Tawau
Ia mengatakan hingga kini penyebab kebakaran masih belum diketahui, dan masih dalam proses penyelidikan pihak berwajib.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 20.00 WITA tersebut, kata Satriyawan, melibatkan lima unit mobil pemadam yang silih berganti mengambil air untuk memadamkan bangunan yang dilahap si jago merah.
“Kami langsung mengerahkan tim dan tiba di lokasi sekitar pukul 20.20 Wita, atau sekitar 15-20 menit setelah laporan diterima,” katanya.
Upaya kerja tim dari Damkar selama lebih dari satu jam, api akhirnya berhasil dipadamkan pada pukul 21.05 WITA.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kebakaran tersebut menyebabkan kerugian material yang cukup besar. Para pedagang kehilangan seluruh barang dagangan mereka, yang sebagian besar adalah hasil laut .
Baca juga: Bandara Supadio gelar simulasi penyelamatan pesawat Cheetah Air
“Kami masih menyelidiki penyebab kebakaran ini dengan memeriksa saksi-saksi di lokasi," kata Satriyawan.
Sementara itu, pedagang dan warga sekitar berharap ada bantuan dari pemerintah untuk meringankan beban akibat musibah ini.
Kebakaran ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan dan upaya pencegahan kebakaran di fasilitas umum seperti pasar tradisional.
Baca juga: Kebakaran hutan hebat di California memaksa 14.000 warga mengungsi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024