Lebanon mengecam segala tindakan permusuhan terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB, UNIFIL, yang melukai empat anggota kontingen Italia.

Jumat (22/11) lalu, UNIFIL mengatakan markas besarnya di Shama diserang roket, yang kemungkinan diluncurkan oleh Hizbullah atau kelompok-kelompok afiliasinya, selama permusuhan antara gerakan Syiah tersebut dengan Israel.

"Lebanon mengecam keras segala serangan terhadap UNIFIL dan menyerukan semua pihak untuk menghormati keselamatan, keamanan pasukan, dan lokasi mereka. Selain itu, Lebanon mengecam serangan terbaru terhadap kontingen Italia dan menyesalkan permusuhan yang tidak dapat dibenarkan tersebut," kata penjabat Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib pada Senin.

Lebanon membutuhkan bantuan masyarakat internasional untuk dapat membangun angkatan bersenjata yang mampu mempertahankan integritas teritorial negara itu, ujar Bou Habib.

"Rakyat Lebanon mendambakan negara kuat yang membela hak, kedaulatan, dan integritas teritorial mereka," kata dia, menambahkan.

Sejak 1 Oktober, Israel telah melancarkan operasi darat terhadap Hizbullah di Lebanon selatan.

Meskipun menderita kerugian, gerakan Lebanon tersebut telah memerangi pasukan Israel di darat dan meluncurkan roket melintasi perbatasan.

Israel mengatakan tujuan utamanya adalah menciptakan kondisi untuk pemulangan 60.000 penduduk yang melarikan diri dari baku tembak di wilayah utara.

Meskipun Israel mengatakan bahwa mereka hanya menargetkan posisi Hizbullah, tentara Lebanon dan pasukan UNIFIL telah melaporkan berulang kali diserang Israel.


Sumber: RIA Novosti/Sputnik-OANA


 

 

Pewarta: Yashinta Difa

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024