Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, paradigma baru transmigrasi diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Jadi tidak hanya melihat angka (atau) statistik semata. Kuantitas tentu penting, kadang-kadang memang penting, tetapi kita ingin meningkatkan kualitas hidup. Jadi, pada dasarnya kita ingin meningkatkan kapasitas modal manusia kita, terutama generasi muda,” katanya dalam doorstop pasca Upacara Hari Bhakti Transmigrasi di Kantor Kementerian Transmigrasi, Jakarta, Kamis.

Dia menegaskan bahwa program transmigrasi saat ini tak hanya akan mendistribusikan manusia saja, tetapi juga kapasitas dan keahlian mereka. Upaya ini dilakukan menimbang masih adanya kesenjangan antar provinsi, antar Pulau Jawa dengan non Pulau Jawa, serta antara kota dan pedesaan.

Pihaknya mengharapkan transmigrasi dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi tinggi yang diiringi dengan kesetaraan, pemerataan, dan keberlanjutan untuk masyarakat.

“Ini bagian terpenting dari paradigma baru yang telah ditetapkan oleh Menteri Transmigrasi kita. Saya berharap kita dapat membangun kolaborasi yang baik, sinergi, karena Kementerian Transmigrasi tidak dapat bekerja sendiri. Kita harus bekerja sama erat dengan kementerian lain di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, tetapi juga dengan pemerintah daerah, dengan lembaga akademis, dengan media dan semua elemen masyarakat sipil,” ungkap AHY.

Melalui kolaborasi dan sinergi antar pemangku kepentingan, lanjutnya, berbagai bentuk gesekan di tengah masyarakat diharapkan pula dapat dicegah.

“Kita bisa membangun persatuan yang kuat, dan para transmigran harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru, ekosistem yang baru, dan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah, harus selalu hadir untuk mendukung keberhasilan program transmigrasi,” ujar dia.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024