Brigjen TNI Luqman Arif, Komandan Resor Militer (Danrem) 121/Alambhana Wanawwai (ABW) berpamitan kepada awak media di Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (16/12).
"Saya berharap tetap terjalin hubungan dan menjaga tali silaturahmi," ujar Brigjen TNI Luqman Arif.
Dalam kesempatan tersebut, ia berharap agar tali silaturahmi yang terjalin tetap terjaga meskipun dirinya akan menjalankan tugas baru sebagai Pa Sahli Tk II KASAD Bidang Komunikasi Sosial.
Setelah memimpin Korem 121/ABW selama 1,5 tahun, Brigjen TNI Luqman Arif dijadwalkan akan menyerahkan jabatan kepada penggantinya pada Sabtu (21/12) dalam upacara yang dipimpin Pangdam XII/Tanjungpura.
Ia menjabat sebagai Danrem 121/ABW sejak 31 Agustus 2023, setelah dilantik oleh Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan.
Selama memimpin Korem 121/ABW, Luqman melaksanakan sejumlah program unggulan. Seperti Program Radar Embrio Anti Narkoba, Ketahanan Pangan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat di wilayah terpencil, Manunggal Air yang menyediakan akses air bersih, Pemberian Makanan Bergizi bagi pelajar di pedalaman, pembangunan rumah singgah untuk pelajar guna mempermudah akses pendidikan dan Pembangunan Infrastruktur Jalan di daerah terpencil di Kalimantan Barat.
Ia juga turut berperan penting dalam operasi gabungan yang berhasil menyita ratusan pucuk senjata api peninggalan eks PGRS/PARAKU guna mencegah potensi penyalahgunaan senjata. Dalam operasi tersebut, Luqman beserta jajarannya menggunakan pendekatan persuasif kepada masyarakat.
Luqman selama menjabat sebagai Danrem 121/ABW, berhasil menggagalkan beberapa kasus besar penyelundupan narkotika di wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan Barat. Di antaranya adalah penggagalan penyelundupan ratusan kilogram narkotika jenis sabu dan ratusan butir ekstasi di perbatasan Indonesia-Malaysia.
Keberhasilan ini berkat operasi gabungan dan program Radar Embrio Anti Narkoba yang melibatkan masyarakat setempat sebagai mitra intelijen. Pihaknya melaksanakan operasi pengawasan dan pecegahan penyelundupan narkotika itu di sepanjang perbatasan RI-Malaysia, termasuk jalur tikus yang kerap kali menjadi rute masuk narkoba dari negeri jiran.
"Perbatasan Indonesia-Malaysia sepanjang 987 kilometer di Kalimantan Barat membutuhkan pengawasan terhadap potensi kerawanan pemasukan barang ilegal dan terlarang seperti narkotika," katanya.
Luqman menambahkan bahwa dengan adanya keterbatasan aparat keamanan maka dibutuhkan masyarakat setempat yang sangat mengenali daerahnya sendiri dan dapat menjadi garda terdepan dalam memerangi peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba.
Selain masalah narkotika, Luqman juga berhasil menyelesaikan isu diplomatik terkait penahanan tiga prajurit TNI oleh kepolisian Malaysia pada Januari 2024 tanpa memicu ketegangan lebih lanjut.
Korem 121/ABW yang membawahi sembilan Komando Distrik Militer (Kodim) di Kalimantan Barat tersebut memiliki tanggung jawab besar menjaga kedaulatan wilayah perbatasan RI-Malaysia. Di bawah kepemimpinan Brigjen TNI Luqman Arif, Korem 121/ABW berhasil memperkuat keamanan dan kemanunggalan TNI dengan masyarakat.
Di akhir pertemuan, Luqman mengapresiasi peran awak media dalam mendukung tugasnya selama ini.
"Terima kasih atas sinergi dan kerja sama selama ini. Mohon doanya untuk penugasan kami di tempat baru," ujar Luqman.
Baca juga: Danrem 121/Abw gelar silaturahmi dengan Forkopimda Kabupaten Mempawah dan awak media
Baca juga: Danrem 121/Abw cek patok batas Indonesia-Malaysia di Ketungau Hulu Kalbar
Baca juga: Danrem 121/Abw: Awasi "jalan tikus" di batas Indonesia-Malaysia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024