Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, dan penggantinya, Mike Waltz, menyoroti upaya bipartisan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan di Gaza dalam sebuah seremonial di United States Institute of Peace, Selasa (14/1).

“Terdapat laporan soal utusan Timur Tengah Presiden (Donald) Trump, Steve Witkoff, yang secara rutin berkomunikasi dan saat ini berada di lapangan bersama (koordinator Timur Tengah Gedung Putih) Brett McGurk," kata Waltz.

"Keduanya melaporkan langsung kepada kami berdua, presiden terpilih, dan Presiden (Joe Biden), dengan misi bersama untuk membawa orang-orang kami pulang dan mengembalikan Timur Tengah ke jalur stabilitas serta menuju putaran berikutnya dari Abraham Accords atau normalisasi,” ujar Waltz.

Baca juga: Palestina akan ikut negosiasi gencatan senjata di Qatar

Waltz juga menggambarkan kelompok Palestina Hamas sebagai pihak yang "sangat terisolasi."

Ia mengatakan bahwa Hamas salah perhitungan dalam mengandalkan kelompok Lebanon, Hizbullah, serta protes global, telah mengubah dinamika menjadi berlawanan dengan mereka.

“Dinamika itu kini telah banyak berubah, itulah sebabnya kami yakin bahwa kesepakatan semacam itu semakin dekat untuk dicapai dalam waktu dekat,” tambahnya.

Sullivan mengatakan bahwa pemerintahan Biden berharap untuk menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan pada pekan ini, seraya menambahkan bahwa “implementasi dan pelaksanaannya secara nyata” akan menjadi tanggung jawab pemerintahan berikutnya.

Baca juga: Tentara Israel siap mundur dari Koridor Philadephia

“Semoga kita dapat mencapai kesepakatan yang bisa menjadi dasar untuk langkah berikutnya,” ujar Sullivan.

Ia menambahkan bahwa integrasi Timur Tengah tetap menjadi tujuan utama, dengan mencatat Abraham Accords dan fokus pada jalur normalisasi jangka panjang antara Israel dan Arab Saudi yang terkait dengan langkah menuju negara Palestina.

Abraham Accords, yang ditandatangani pada 2020, merupakan perjanjian yang dimediasi AS untuk menormalisasi hubungan diplomatik antara Israel dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko, setelah perjanjian perdamaian sebelumnya dengan Mesir dan Yordania.

Laporan menunjukkan bahwa Israel dan Hamas semakin dekat untuk menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang terdiri dari tiga tahap selama 42 hari.

Terobosan ini terjadi setelah ancaman Presiden terpilih Trump bahwa “kekacauan besar akan terjadi di Timur Tengah” jika kesepakatan tahanan tidak tercapai.

Serangan militer Israel yang terus berlanjut di Gaza telah menyebabkan lebih dari 46.600 korban jiwa, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Joe Biden yakini gencatan senjata di Gaza akan segera terwujud

Pewarta: Primayanti

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2025