Kodam XII Tanjungpura Pontianak bersama pemerintah kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, dan pihak swasta melakukan panen demplot padi gogo dan sorgum di lahan Kompi B Yon Zipur Bengkayang dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

"Panen bersama di lahan milik TNI di Kompi B Yon Zipur Bengkayang hasil teknologi tanpa oleh tanah (TOT) pada lahan marjinal, berupa jagung, padi dan sorgum," kata Pabandya Komsos Sterdam XII Tanjungpura Mayor Arm Yogie, Senin.

Dia menyatakan, pihak TNI selalu mendukung program ketahanan pangan dengan melibatkan prajurit yang ada untuk memanfaatkan lahan-lahan kering yang produktif untuk menanam baik jagung maupun padi.

Selain itu, juga berkolaborasi dengan dinas terkait dan pihak swasta baik dalam penerapan teknologi pertanian dan juga fasilitas benih dan lainnya demi tercapainya swasembada pangan di Kalbar.

Bengkayang sendiri merupakan daerah dengan potensi lahan kering sangat besar, sehingga sangat disayangkan apabila tidak dimanfaatkan dengan baik atau dibiarkan begitu saja.

Sehingga lahan tidur yang ada di lingkungan Yon Zipur ini dimanfaatkan untuk menanam komoditi pertanian sebagai bentuk peran TNI mendukung program ketahanan pangan nasional.

Dia berharap, kolaborasi yang dibangun tersebut dapat menghasilkan produksi pertanian yang lebih baik di Kalbar, terutama di Kabupaten Bengkayang.

Sementara itu, Kepala UPT Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Suyatno mengharapkan kepada seluruh instansi terkait, Pihak TNI beserta jajarannya, kepolisian daerah beserta jajarannya, pemerintah daerah beserta jajarannya dan kementerian pertanian untuk bekerja sama, bersinergi, berkolaborasi, mendukung dan mendorong upaya swasembada pangan ini sesuai dengan perannya.

Kolaborasi tersebut katanya, agar program ketahanan pangan berjalan dengan lancar dan aman mencapai tujuan yang diharapkan yaitu dapat meningkatkan luas tanam padi meningkatkan produksi padi, produktivitas serta indeks pertanaman dan peningkatan produksi pertanian serta peningkatan kesejahteraan petani.

"Panen bersama ini dalam upaya mewujudkan visi Indonesia maju menuju Indonesia emas 20245. Oleh karena itu, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah merumuskan delapan misi yang disebut Astacita sebagai langkah-langkah dan strategi pencapaiannya," ujarnya.

Salah satu dalam misi tersebut adalah memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

"Pemerintah saat ini berkomitmen untuk mengejar swasembada pangan. Swasembada pangan yang ingin kita wujudkan saat ini tentu memiliki tantangan yang berbeda dibandingkan periode sebelumnya terutama tantangan kebutuhan pangan yang jauh lebih besar seiring dengan pertambahan jumlah penduduk yang semakin laju dari tahun ke tahun," ujarnya.

Dia menjelaskan, potensi lahan kering Provinsi Kalimantan Barat seluas 200.000 hektare dan pada tahun 2024 luas lahan yang tertanami sebesar 87.082 hektare.

Namun, dalam lima tahun terakhir terjadi penurunan luas tanam padi lahan kering seluas 35.000 hektare, hal ini dikarenakan adanya regulasi terkait pembukaan lahan untuk ladang berpindah, produktivitas yang masih rendah serta lahan kering memiliki kesuburan tanah yang rendah.

"Pada tahun 2024 luas tanam padi lahan kering seluas 87.082 hektare dengan luas panen sebesar 86.933 hektare dan perkiraan produksi 145.655 Ton GKG," ujarnya.

Sementara Kabupaten yang memiliki potensi padi lahan kering besar yaitu di Kabupaten Landak, Sanggau, Bengkayang, Sintang, Kapuas Hulu dan Sekadau. Potensi padi lahan kering Kabupaten Bengkayang sendiri seluas 6.500 hektare , dengan luas lahan yang sudah di tanami seluas 6.000 hektare.

"Masih ada potensi 500 hektare bahkan lebih yang belum termanfaatkan," ujarnya.

Untuk meningkatkan luas tanam padi lahan kering, Kementerian Pertanian RI melalui BPTP Perkebunan Kalimantan Barat serta Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat mengucurkan bantuan padi lahan kering seluas 97.785 hektar dengan komponen bantuan berupa benih, pestisida dan herbisida.

"Melalui bantuan ini diharapkan akan terjadi peningkatan produksi yang signifikan pada lahan kering," ujarnya.

Pewarta: Narwati

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2025