Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura (Untan) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Kalimantan Barat melalui kerja sama strategis dengan berbagai pihak, termasuk pelaku industri kehutanan, lembaga konservasi, dan instansi pemerintah.

"Salah satu langkah nyata diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman antara Fakultas Kehutanan Untan dengan PT Mayawana Persada, yang dilakukan bertepatan dengan pembukaan program International Summer Course, Kamis (24/7), kemarin," kata Dekan Fakultas Kehutanan Untan, Dr. Ir. Farah Diba, S.Hut., M.Si di Pontianak, Jumat.

Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Dekan Fakultas Kehutanan Untan, Dr. Ir. Farah Diba, S.Hut., M.Si., dan Direktur PT Mayawana Persada, Iwan Budiman, S.Hut., disaksikan oleh Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Perubahan Iklim, Prof. Dr. Haruni Krisnawati, S.Hut., M.Si., serta Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi Untan, Prof. Dr. rer. nat. Ir. R.M. Rustamaji, M.T., mewakili Rektor Untan, Prof. Dr. Garuda Wiko, S.H., M.Si.

Farah Diba menuturkan bahwa kerja sama ini menjadi bagian dari upaya institusinya memperluas jejaring akademik dan kontribusi nyata dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

"Kerja sama ini sejalan dengan semangat International Summer Course yang untuk pertama kalinya kami selenggarakan pada tahun ini, dan akan menjadi program tahunan untuk memperkuat kolaborasi internasional," tuturnya.

Program summer course bertema “Coastal Resilience and Carbon Sequestration: Exploring the Role of Mangrove and Peatlands Forest Contribution to Climate Mitigation” ini berlangsung sejak 21 hingga 31 Juli 2025 dan diikuti peserta dari dalam dan luar negeri, termasuk dari Belanda, Malaysia, dan Prancis, baik secara luring maupun daring.

Melalui kolaborasi lintas sektor ini, Fakultas Kehutanan Untan menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang aktif dalam mendukung konservasi, edukasi lingkungan, serta kajian ilmiah berbasis praktik terbaik demi masa depan hutan Kalimantan Barat yang berkelanjutan.

Di tempat yang sama, Guru Besar Fakultas Kehutanan Untan, Prof. Dr. Ir. H. Gusti Hardiansyah, M.Sc., QAM., IPU. mengatakan fokus utama dari kerja sama tersebut, yaitu kajian distribusi dan populasi orang utan sebagai bagian dari monitoring konservasi, produksi materi edukatif berupa videografi dan buku berjudul Harmoni Hijau Jejak Keberlanjutan PT Mayawana Persada, serta kajian High Carbon Stock (HCS) di area konsesi perusahaan.

"Kerja sama ini merupakan perwujudan dari kemitraan multi pihak yang diperlukan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada poin ke-15 tentang menjaga ekosistem darat dan poin ke-17 tentang kemitraan," tuturnya.

Direktur PT Mayawana Persada, Iwan Budiman, mengungkapkan bahwa sebagian besar dari 17 poin SDGs telah diimplementasikan oleh perusahaannya melalui program tanggung jawab sosial (CSR).

"CSR tersebut kami ampaikan dengan beebrapa program, seperti penyediaan ambulans di setiap desa sekitar konsesi dan distribusi lebih dari 5.000 tandon air bersih serta pembangunan sumur bor bagi warga," kata dia.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2025