Gubernur Kalbar Ria Norsan menyebutkan, produksi jagung di Kalimantan Barat triwulan IV Tahun 2025 telah mencapai 111 ribu ton pipil kering, naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

 

Menurut Gubernur, capaian tersebut menjadi bukti nyata keberhasilan program peningkatan produktivitas pertanian yang dijalankan pemerintah provinsi bersama seluruh pemangku kepentingan.

Menurutnya, tren positif ini sekaligus menegaskan bahwa ketahanan pangan di Kalbar semakin kuat dan berkelanjutan.

“Peningkatan produksi ini menunjukkan kerja keras dan komitmen semua pihak dalam memperkuat sektor pertanian, khususnya komoditas jagung yang menjadi salah satu penopang utama ekonomi daerah,” ujar Ria Norsan di Pontianak, Jumat.

Dia menjelaskan, peningkatan hasil panen tak lepas dari penerapan sistem tanam yang lebih adaptif, penggunaan bibit unggul, serta pendampingan intensif kepada kelompok tani di berbagai daerah.

Program penguatan pangan ini juga merupakan bagian dari dukungan terhadap kebijakan nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Kegiatan gerakan tanam jagung di wilayah Kalbar yang dijalankan selama ini merupakan wujud dukungan kita terhadap Asta Cita Bapak Presiden Prabowo dalam menjaga kedaulatan dan ketahanan pangan nasional,” ujarnya.

Dia juga menargetkan peningkatan hasil hingga 10 persen pada 2026 melalui sinergi lintas sektor, penguatan kelembagaan petani, dan dukungan teknologi pertanian yang berkelanjutan.

Sementara itu, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan 57 hektare lahan produktif baru untuk mendukung kegiatan tanam jagung di kota setempat.

Ia menyebut langkah tersebut sebagai bentuk kontribusi nyata Singkawang dalam memperkuat basis produksi jagung di provinsi ini.

“Kami berkomitmen terus memperluas lahan produktif dan meningkatkan hasil panen sebagai bagian dari upaya menuju swasembada pangan,” ujar Tjhai Chui Mie.

Pewarta: Narwati

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2025