Putussibau (Antara Kalbar) - Wakil Bupati Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Antonius L Ain Pamero mengatakan posisi bertetangga atau berbatasan langsung dengan Negara Malaysia, menjadikan Kabupaten Kapuas Hulu rawan peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang.
"Kapuas Hulu langsung terkenal setelah kasus tertangkapnya tersangka pengedar dengan barang bukti 31 kilogram sabu-sabu dan ribuan butir pil ekstasi yang dibawa dari Malaysia," ucapnya saat acara ngopi bareng warga di aula Kantor Bupati Kapuas Hulu di Putussibau, Kapuas Hulu, Rabu.
Menurut Antonius, bahaya narkoba bukan hanya merusak generasi muda, namun juga merupakan ancaman bagi bangsa Indonesia, oleh karenanya, Presiden sudah menyatakan untuk perang melawan narkoba.
Untuk mengatisipasi serta memerangi narkoba itu, bukan hanya tanggungjawab aparat penegak hukum dan pemerintah, namun peranan masyarakat sangat penting apalagi masyarakat yang berada di perbatasan Indonesia-Malaysia.
"Perang melawan narkoba itu tanggungjawab bersama, kita semua bisa berperan aktif melalui sosialisasi, pencegahan serta penyuluhan kepada semua pihak," katanya.
Sementara Kasdim 1206 Putussibau Mayor Edison menyatakan, di daerah perbatasan banyak sekali jalan tidak resmi, baik berupa jalan yang bisa dilewati kendaraan roda empat dan roda dua, maupun jalan setapak yang bisa saja dijadikan tempat penyeludupan barang dari luar termasuk narkoba.
"TNI terus berupaya membantu pemerintah selain menjaga keutuhan NKRI juga mencegah masuknya narkoba di perbatasan," tegas Edison.
Dikatakan, jalur perbatasan di wilayah Kapuas Hulu sangat panjang, sementara personil terbatas, sehingga dalam mencegah masuknya narkoba di perbatasan
Bantuan masyarakat sangat diharapkan, untuk membantu petugas yang berada di perbatasan baik dari Beacukai, kepolisian, imigrasi maupun TNI yang menjaga batas negara.
sementara itu, Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Imam Riyadi juga pernah mengatakan bahwa daerah perbatasan Indonesia - Malaysia di wilayah Kapaus Hulu nyaris tidak ada pembatas, sehingga begitu rawan sebagai tempat penyeleundupan barang dari luar negeri.
"Patok batas memang ada, namun jika kita lihat hanya ada kebun kelapa sawit yang membatasi, bahkan tandan sawit Indonesia-Malaysia bisa bertemu, jadi sangat rawan sekali," jelas Imam.
Menurut Imam, pihaknya selalu berupaya meningkatkan patroli serta menggelar razia - razia dijalur - jalur yang dianggap rawan sebagai tempat masuknya narkoba.
hanya saja menurut Imam, kendala yang dihadapi selama ini, pihaknya masih menggunakan peralatan manual dalam pencegahan peyelundupan barang ilegal tersebut.
"Kami sudah sering melakukan koordinasi dengan semua pihak yang bertugas di perbatasan, sehingga kami semakin persempit ruang gerak pelaku - pelaku penyeleudup narkoba ke wilayah Indonesia, kami sangat berharap peran serta masyarakat dalam membantu memerangi narkoba," ucap Imam.
Dirinya pun mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk segera menlaporkan atau menginformasikan kepada petugas terdekat apabila melihat dan mengetahui adanya transaksi dan atau penyalagunaan obat terlarang tersebut.
(T.KR-TFT/M019)
Kapuas Hulu Rawan Peredaran Narkoba
Rabu, 8 November 2017 16:13 WIB