Pontianak (ANTARA) - Ketua Pemuda Katolik Indonesia dr Karolin Margret Natasa menyesalkan masih ada sejumlah daerah yang masyarakatnya melarang umat Kristiani untuk merayakan Natal 2019.
"Saya sangat menyesalkan terhadap daerah-daerah yang melarang adanya perayaan Hari Besar Keagamaan yang diakui oleh Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI) yang dapat merusak rasa toleransi antar umat beragama," kata Karolin di Ngabang, Kalimantan Barat, Kamis.
Terkait hal tersebut, sebagai Bupati Landak, Karolin menyatakan kabupaten yang dipimpinnya itu mayoritas masyarakatnya umat Kristiani, tetapi semua agama dijamin untuk dapat melaksanakan ibadah sesuai dengan ajarannya masing-masing dan terus menciptakan kerukunan antarumat beragama.
Baca juga: Sambut Natal Gereja Katolik Putussibau dikelilingi lampu hias
"Oleh Karena itu, kami berharap agar seluruh pemerintah daerah, pemerintah pusat serta negara dalam hal ini berkomitmen terus menjaga konstitusi dan keberagaman kita dengan menjamin umat beragama untuk dapat melaksanakan ibadahnya sesuai dengan ajarannya masing-masing," tuturnya.
Dia menyatakan, kebersamaan yang ada di kabupaten itu bisa dilihat dari pelaksanaan Open House Natal 2019 yang dilaksanakannya di Pendopo Bupati Landak, dimana pada kegiatan itu tidak hanya dihadiri oleh umat Kristiani, tetapi juga umat dari agama lainnya.
"Bisa dilihat di sini, kita bsia membaur bersama karena sebagai umat beragama kita semua adalah saudara dan sudah sepantasnya jika kita bisa saling menghargai dan menyayangi," katanya.
Untuk itu, mantan anggota DPR tersebut mengucapkan syukur atas kekompakan yang terus terjaga di Kabupaten Landak baik dari Forkopimda Landak, kerukunan antar umat beragama, dan keamanan yang terus terjaga sehingga umat Kristiani dapat merayakan natal dengan penuh sukacita dan kegembiraan.
Baca juga: China larang perayaan Natal di sekolahan
"Semoga perayaan Natal ini dapat berlangsung aman, tertib dan lancar, selanjutnya untuk umat Kristiani diminta untuk melakukan refleksi sesuai dengan tema Natal tahun ini 'Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang' (Bdk. Yohanes 15:14-15). Ini merupakan suatu tema yang mengandung prinsip-prinsip kehidupan berbangsa dan bernegara agar saling mengasihi, dan untuk di Kabupaten Landak Forkopimdanya selalu kompak dalam menjaga dan membangun kabupaten ini," kata Karolin.
Dirinya juga mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Landak untuk saling mendukung dan tetap kompak terutama toleransi dalam beragam termasuk melaksanakan hari raya besar keagamaan serta tetap menjalin kebersamaan dalam mewujudkan Kabupaten Landak yang mandir, maju dan sejahtera.
"Kita percaya bahwa kondisi masyarakat kita untuk terus meningkatkan tali silahturahmi, meningkatkan kerukunan antar umat beragama yang ada di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat dan Indonesia. Dan kami sekeluarga membuka tali silahturahmi dengan seluruh masyarakat melalui Open House di Pendopo Bupati Landak yang berlangsung dari 25 hingga 26 Desember 2019 dengan terus menjalin tali silahturahmi di dalam perayaan Natal kali ini," kata Karolin.
Baca juga: Polres Kubu Raya amankan sejumlah gereja saat Misa Natal 2019
Baca juga: Perayaan Natal pertama di Kapuas Hulu berlangsung aman terkendali
Pemuda Katolik sesalkan larangan perayaan Natal 2019 di sejumlah daerah
Kamis, 26 Desember 2019 15:43 WIB