Pontianak (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 112 hotspot atau titik api akibat kebakaran hutan atau lahan (Karhutla) yang tersebar di beberapa wilayah Kalbar.
"Berdasarkan data BMKG terdapat 112 titik panas yang berada di kawasan Kalbar yang terpantau melalui satelit dan berdasarkan data Lapan," kata
Kepala BMKG Supadio Pontianak, Nanang Buchori, di Pontianak, Senin.
Berdasarkan pantauan satelit Lapan, titik api terpantau di beberapa kawasan di Kalbar mungkin akan bertambah dikarenakan adanya peningkatan suhu udara dan penurunan kelembapan udara yang dapat memicu potensi mudahnya Karhutla di Kalbar.
"Berdasarkan catatan BMKG, titik api terbanyak di Kabupaten Sambas yaitu sebanyak 81 titik panas, dan yang kedua di Mempawah dengan jumlah 19 titik panas," ujarnya.
Selain Kabupaten Sambas dan Kabupaten Mempawah yang memiliki jumlah titik panas yang banyak, disusul Sanggau satu titik panas, Ketapang satu titik panas, Sintang satu titik panas, Bengkayang tiga titik panas, Kubu Raya lima titik panas, dan Singkawang satu titik panas.
Sementara itu, kabupaten atau kota yang tidak terpantau titik api, yakni Kabupaten Kapuas Hulu, Landak, Sekadau, Kayong Utara, Melawi, dan Kota Pontianak.
BMKG: Sebanyak 112 titik panas terpantau di kawasan Kalbar
Senin, 28 Maret 2022 15:51 WIB