PBB, 6/4 (ANTARA/AFP) - UDuta Besar Suriah untuk PBB menuntut Qatar, Arab Saudi, Turki dan negara-negara Barat agar tidak merusak misi perdamaian Kofi Annan dengan membayar dan mendukung kelompok oposisi.

Pada saat pemerintah Presiden Bashar al-Assad menghadapi tekanan internasional yang terus berkembang, Duta besar Suriah untuk PBB Bashar Jaafari mengatakan, kelompok oposisi harus memberikan
komitmen tertulis untuk tidak mengambil keuntungan dari penarikan  tentara pemerintah dari kota-kota Suriah.

Utusan PBB-Liga Arab  Kofi Annan mengatakan, Suriah telah menyetujui perdamaian enam butir rencana dan 10 April sebagai tenggat waktu untuk menarik pasukan serta senjata-senjata berat dari kota-kota, namun  masih melanjutkan operasi militer di wilayah perkotaan.

Negara-negara Barat telah menyatakan keraguan kuat bahwa Assad akan mematuhi rencana itu.

Setelah Annan memberikan laporan singkat kepada Majelis Umum PBB, Jaafari mengecam negara-negara Teluk Arab dukungan "petrodollar"  mereka terhadap kelompok-kelompok oposisi Suriah dan pada Turki sebagai tuan rumah pertemuan Sahabat  Suriah pada  akhir pekan lalu.

"Kita perlu mendapatkan komitmen dari Qatar, dari Saudi, dari Turki, dari Prancis, dan dari Amerika Serikat, bahwa Annan harus diberikan kesempatan untuk keberhasilan misinya," kata Jaafari.

(H-AK)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012