San Francisco (ANTARA Kalbar/AFP) - Google berhasil membukukan laba kuartalan 2,89 miliar dolar AS dan mengatakan dewan komisaris mendukung usulan untuk pemecahan nilai saham (stock split) itu.
Pendapatan Google pada kuartal yang berakhir 31 Maret mencapai 10,65 miliar dolar AS, melonjak 24 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Perusahaan California itu hampir membukukab laba bersih tiga miliar dolar AS untuk kuartal ini, lebih dari satu miliar dolar AS lebih tinggi dibanding kuartal pertama tahun lalu, menurut Google.
"Google punya satu kuartal besar," kata pendiri dan kepala eksekutif perusahaan Larry Page.
"Kami juga melihat momentum yang luar biasa dari taruhan besar yang kami buat dalam produk seperti Android, Chrome dan YouTube."
Pendiri Google mengatakan, dewan mendukung rencana untuk membuat kelas baru saham non-voting yang akan membagi-bagikan dividen kepada pemegang saham yang ada.
Rencananya, menurut Page, pihaknya akan memberikan investor lama dua saham baru untuk satu saham lama yang dimilikinya, yang dengan cara ini akan mencegah kepentingan jangka pendek yang merusak tujuan jangka panjang perusahaan.
(A026)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
Pendapatan Google pada kuartal yang berakhir 31 Maret mencapai 10,65 miliar dolar AS, melonjak 24 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Perusahaan California itu hampir membukukab laba bersih tiga miliar dolar AS untuk kuartal ini, lebih dari satu miliar dolar AS lebih tinggi dibanding kuartal pertama tahun lalu, menurut Google.
"Google punya satu kuartal besar," kata pendiri dan kepala eksekutif perusahaan Larry Page.
"Kami juga melihat momentum yang luar biasa dari taruhan besar yang kami buat dalam produk seperti Android, Chrome dan YouTube."
Pendiri Google mengatakan, dewan mendukung rencana untuk membuat kelas baru saham non-voting yang akan membagi-bagikan dividen kepada pemegang saham yang ada.
Rencananya, menurut Page, pihaknya akan memberikan investor lama dua saham baru untuk satu saham lama yang dimilikinya, yang dengan cara ini akan mencegah kepentingan jangka pendek yang merusak tujuan jangka panjang perusahaan.
(A026)
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012