Jakarta (ANTARA Kalbar) - Kementerian BUMN mencatat sebanyak 23 perusahaan milik negara menderita kerugian senilai Rp3,2 triliun, dari total laba seluruh BUMN sebesar Rp123,93 triliun.
"Meskipun mampu mencetak laba hingga Rp123,93 triliun, namun masih terdapat sebanyak 23 perusahaan yang masih rugi," kata Sekretaris Kementerian BUMN, Wahyu Hidayat, di sela Paparan Kinerja BUMN Tahun 2011, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat.
Menurut Wahyu, dari 23 BUMN yang merugi tersebut sebanyak 15 perusahaan di antaranya merupakan hasil laporan keuangan unaudited (belum audit), tiga audit tahun buku 2012, selebihnya berdasarkan audit tahun-tahun sebelumnya.
Berdasarkan data, rugi terbesar tahun 2011 dialami PT Pal Indonesia yang mencapai Rp1,323 triliun, disusul PT Merpati Nusantara Airlines sebesar Rp778,649 miliar.
Selanjutnya, PT Dirgantara Indonesia Rp356,527 miliar, PT PT Danareksa Rp287,37 miliar, PT Bahana PUI Rp143,977 miliar, PT Perkebunan Nusantara XIV Rp113,84 miliar.
Adapun rugi terkecil yaitu PT Inhutani III sebesar Rp58 juta, PT Industri Kapal Indonesia (Laporan Keuangan Audited 2010) rugi sebesar Rp805 juta, dan PT PDIP Batam sebsear Rp1,3 miliar.
(R017)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Meskipun mampu mencetak laba hingga Rp123,93 triliun, namun masih terdapat sebanyak 23 perusahaan yang masih rugi," kata Sekretaris Kementerian BUMN, Wahyu Hidayat, di sela Paparan Kinerja BUMN Tahun 2011, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat.
Menurut Wahyu, dari 23 BUMN yang merugi tersebut sebanyak 15 perusahaan di antaranya merupakan hasil laporan keuangan unaudited (belum audit), tiga audit tahun buku 2012, selebihnya berdasarkan audit tahun-tahun sebelumnya.
Berdasarkan data, rugi terbesar tahun 2011 dialami PT Pal Indonesia yang mencapai Rp1,323 triliun, disusul PT Merpati Nusantara Airlines sebesar Rp778,649 miliar.
Selanjutnya, PT Dirgantara Indonesia Rp356,527 miliar, PT PT Danareksa Rp287,37 miliar, PT Bahana PUI Rp143,977 miliar, PT Perkebunan Nusantara XIV Rp113,84 miliar.
Adapun rugi terkecil yaitu PT Inhutani III sebesar Rp58 juta, PT Industri Kapal Indonesia (Laporan Keuangan Audited 2010) rugi sebesar Rp805 juta, dan PT PDIP Batam sebsear Rp1,3 miliar.
(R017)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012