Jakarta  (ANTARA Kalbar) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan pengaturan pembatasan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi berdasarkan kapasitas mesin (cc) kendaraan bermotor sulit diterapkan.

"Satu-satunya yang masih saya bahas ulang ini urusan kapasitas mesin (cc), karena sulit kontrolnya. Bikin aturan mudah, kontrolnya sulit," ujarnya di Jakarta, Senin.

Menurut Jero, aturan pengaturan berdasarkan kapasitas mesin masih belum menemukan titik temu, karena kemungkinan implementasi di lapangan yang sulit dilakukan.

Namun, tiga aturan lainnya telah diputuskan pemerintah yaitu kendaraan pemerintah tidak boleh menggunakan premium, penghematan listrik di seluruh kantor dan perumahan milik pemerintah serta konversi Bahan Bakar Gas (BBG).

"Yang tiga jalan dulu, yang satu kita cari modus yang paling mudah kontrolnya," ujarnya.

Jero mengharapkan tiga upaya penghematan tersebut dapat menghemat anggaran pemerintah dan mengurangi beban subsidi energi yang ditetapkan pada APBN Perubahan 2012 sebesar Rp225 triliun.

Ia memastikan Presiden akan segera mengumumkan aturan penghematan BBM bersubsidi tersebut dalam waktu dekat karena kebijakan tersebut harus segera dilakukan.

(S034)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012