Jakarta (ANTARA Kalbar) - Negara-negara anggota ASEAN akan melakukan kajian terhadap perjanjian perdagangan bebas atau "Free Trade Agreement" (FTA) dengan Jepang, China dan Selandia Baru.

"Hasil pertemuan dengan menteri-menteri ASEAN, FTA dengan mitra dagang jangan sampai menimbulkan ketimpangan dan merugikan produsen ASEAN," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat di Jakarta, Rabu.

Hidayat berpendapat perjanjian FTA harus saling menguntungkan dan berdampak positif bagi kedua belah pihak, dalam hal ini ASEAN dengan mitra dagangnya.

"Kalau yang timpang harus diperbaiki, jangan seperti FTA dengan China. Komposisi ekspor Indonesia ke China 13 persen dan ekspor China ke Indonesia 40 persen," paparnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa FTA dengan Jepang rasionya sebesar 1:3 antara ekspor dengan impor.

"Hal tersebut membuat produk dari Jepang membanjiri pasar dalam negeri. Imbasnya, produk impor lebih disukai daripada produk lokal," ujarnya.

Sedangkan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) bidang Perdagangan, Distribusi, dan Logistik, Natsyir Mansyur, mendukung langkah pemerintah mengkaji ulang penerapan FTA yang merugikan industri dalam negeri.

"Sikap yang disampaikan pemerintah untuk melakukan review ulang perdagangan bebas telah memberikan kepastian bagi dunia usaha. Diharapkan perdagangan domestik akan meningkat dan tidak dipenuhi produk impor," katanya.

(KR-IAZ)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012