Sungai Raya (ANTARA Kalbar) - Kepala Kesatuan Pelaksana Pengawasan Pelabuhan Udara (KP3U) Bandara Supadio Pontianak AKP Sugiyono mengatakan ada sekitar delapan kasus tindak kriminal di Bandara Supadio yang ditanganinya pada Januari-Mei.
"Namun dari semua kasus tersebut, ada beberapa yang diselesaikan secara damai. Sebagian besar tindak kriminal yang terjadi, antara lain pencurian motor, lokasinya di SDN 9 yang masuk wilayah hukum Polsek Sungai Raya, penganiayaan, kasus penggelapan, dua kasus bawa lari istri orang dan dua kasus KDRT," katanya di Sungai Raya, Jumat.
Terkait dengan pengembangan Bandara Supadio, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak pemborong Bandara tersebut untuk melakukan pengamanan barang yang akan keluar-masuk dari lokasi pembangunan Bandara tersebut.
"Kami sudah bekerja sama dengan pihak bandara untuk mengawasi akses keluar masuk barang. Untuk proses pengamanannya, seperti mobil bermuatan yang keluar masuk bandara, akan diperiksa bersama-sama, baik dari kepolisian maupun sekuriti bandara," tuturnya.
Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi masuk dan keluarnya barang-barang berbahaya dan terlarang di Bandara Supadio.
Menurut dia, pernah terjadi suatu kasus di bandara, antara kenek dengan sopir bermain untuk melakukan penggelapan barang. Untuk itu, dia tidak ingin hal tersebut kembali terjadi.
"Kita tidak ingin kejadian seperti itu terjadi di Bandara Supadio Pontianak sehingga kita lakukan antisipasi bersama pihak terkait," ucapnya.
Sementara itu, pihak PT. Angkasa Pura II Cabang Bandara Supadio Pontianak sendiri juga akan memperketat sistem pengamanan bandara melalui kerja sama dengan pihak kepolisian dan TNI AU.
"Sistem pengamanan Bandar Udara Supadio Pontianak akan lebih ditingkatkan kembali mengingat banyaknya jumlah penumpang setiap harinya yang menggunakan jasa angkutan udara," kata Vice President of Airport Services PT Angkasa Pura II, Rachmady.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Namun dari semua kasus tersebut, ada beberapa yang diselesaikan secara damai. Sebagian besar tindak kriminal yang terjadi, antara lain pencurian motor, lokasinya di SDN 9 yang masuk wilayah hukum Polsek Sungai Raya, penganiayaan, kasus penggelapan, dua kasus bawa lari istri orang dan dua kasus KDRT," katanya di Sungai Raya, Jumat.
Terkait dengan pengembangan Bandara Supadio, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak pemborong Bandara tersebut untuk melakukan pengamanan barang yang akan keluar-masuk dari lokasi pembangunan Bandara tersebut.
"Kami sudah bekerja sama dengan pihak bandara untuk mengawasi akses keluar masuk barang. Untuk proses pengamanannya, seperti mobil bermuatan yang keluar masuk bandara, akan diperiksa bersama-sama, baik dari kepolisian maupun sekuriti bandara," tuturnya.
Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi masuk dan keluarnya barang-barang berbahaya dan terlarang di Bandara Supadio.
Menurut dia, pernah terjadi suatu kasus di bandara, antara kenek dengan sopir bermain untuk melakukan penggelapan barang. Untuk itu, dia tidak ingin hal tersebut kembali terjadi.
"Kita tidak ingin kejadian seperti itu terjadi di Bandara Supadio Pontianak sehingga kita lakukan antisipasi bersama pihak terkait," ucapnya.
Sementara itu, pihak PT. Angkasa Pura II Cabang Bandara Supadio Pontianak sendiri juga akan memperketat sistem pengamanan bandara melalui kerja sama dengan pihak kepolisian dan TNI AU.
"Sistem pengamanan Bandar Udara Supadio Pontianak akan lebih ditingkatkan kembali mengingat banyaknya jumlah penumpang setiap harinya yang menggunakan jasa angkutan udara," kata Vice President of Airport Services PT Angkasa Pura II, Rachmady.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012