Jakarta (ANTARA Kalbar) - Pemerintah Korea Utara menyatakan tertarik untuk mempelajari
pola investasi asing di Indonesia dan meminta adanya kerjasama dalam
bidang tersebut.
"Yang mereka minati bagaimana Indonesia bisa mengatur investasi asing," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Kantor Presiden Jakarta, Selasa, usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Presiden Presidium Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara Kim Yong Nam.
Ia mengatakan, ketertarikan Korea Utara untuk bekerjasama dalam bidang investasi bisa menciptakan kenyamanan bagi kedua negara untuk melakukan kerja sama lebih lanjut.
"Masalah investasi dalam tahapan eksplorasi dan penjajakan antara kedua negara. Data kedua negara masih penuh peluang ekonomi untuk ditingkatkan," kata Marty.
Ia menambahkan, dalam hal ini "secara khusus Presiden Kim Yong Nam merujuk kerjasama di bidang obat tradisional dan Presiden Yudhoyono menggarisbawahi peningkatan kerjasama di bidang itu."
Kedua pemimpin, menurut dia, memang menitikberatkan pembicaraan mengenai kerjasama ekonomi kedua negara.
Presiden Yudhoyono, lanjut Marty, telah meminta Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Menteri Perindustrian MS Hidayat untuk menindaklanjuti rencana kerjasama tersebut.(P008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Yang mereka minati bagaimana Indonesia bisa mengatur investasi asing," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Kantor Presiden Jakarta, Selasa, usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Presiden Presidium Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara Kim Yong Nam.
Ia mengatakan, ketertarikan Korea Utara untuk bekerjasama dalam bidang investasi bisa menciptakan kenyamanan bagi kedua negara untuk melakukan kerja sama lebih lanjut.
"Masalah investasi dalam tahapan eksplorasi dan penjajakan antara kedua negara. Data kedua negara masih penuh peluang ekonomi untuk ditingkatkan," kata Marty.
Ia menambahkan, dalam hal ini "secara khusus Presiden Kim Yong Nam merujuk kerjasama di bidang obat tradisional dan Presiden Yudhoyono menggarisbawahi peningkatan kerjasama di bidang itu."
Kedua pemimpin, menurut dia, memang menitikberatkan pembicaraan mengenai kerjasama ekonomi kedua negara.
Presiden Yudhoyono, lanjut Marty, telah meminta Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Menteri Perindustrian MS Hidayat untuk menindaklanjuti rencana kerjasama tersebut.(P008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012