Pontianak (ANTARA Kalbar) - Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya mengingatkan pegawai negeri sipil, baik tingkat bawah maupun pejabat untuk menjaga tingkah laku serta bersikap profesional.

"Pemerintah telah menciptakan sistem agar kinerja PNS profesional. Jangan sampai malahan yang honorer lebih rajin dibanding yang sudah diangkat sebagai pegawai tetap," kata Christiandy Sanjaya saat pelantikan sejumlah pejabat Eselon II di lingkungan Setda Provinsi Kalbar di Pontianak, Jumat sore.

Ia melanjutkan, keberadaan atau tingkah laku dari pejabat juga sudah menjadi perhatian bawahan serta kalangan masyarakat.

"Untuk itu, pejabat atau PNS harus menjadi teladan bagi semua. Baik lingkungan sendiri, maupun masyarakat umum," kata dia.

Ia mencontohkan menjelang pelantikan ada masyarakat yang bertanya langsung kepadanya, apakah pejabat "A" ikut diganti.

"Saya sempat terkejut juga, ini berarti masyarakat memperhatikan mereka," ujar dia.

Ketika ditanya lebih lanjut, pertanyaan itu ternyata titipan dari anak buah si pejabat "A".

Christiandy Sanjaya mengatakan, itu menunjukkan adanya dua kemungkinan. "Pertama, pejabat tersebut dicintai anak buahnya sehingga mereka enggan untuk dipindah. Kedua, sebaliknya malah tidak dicintai sehingga anak buahnya berharap si pejabat cepat-cepat dipindah," kata dia.

Ia mengingatkan pula, untuk itu pejabat harus mampu menciptakan suasana yang kondusif di lingkungan kerja masing-masing.

Dalam pelantikan itu, ada pergeseran jabatan. Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Masyarakat, Anak dan KB Provinsi Kalbar, Sri Jumiadatin bertukar posisi dengan Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Yoseph Alexander.

Kemudian, Kepala Biro Organisasi Setda Kalbar, Ignasius IK menjadi Kepala Dinas Koperasi dan UMKM. Ia digantikan Moses Tabah yang sebelumnya Kepala Biro Pemerintahan. Moses Tabah sendiri diganti oleh Junaidi yang sebelumnya Kepala Bagian Bina Otonomi Daerah Setda Kalbar.

Haris Harahap yang sebelumnya Kepala Unit Pelatihan Transmigrasi, diangkat menjadi Staf Ahli Gubernur.

Christiandy Sanjaya mengatakan, mutasi merupakan proses biasa di alam demokrasi.

(T011)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012