Singkawang (ANTARA Kalbar) - Cacat fisik bukan merupakan halangan bagi seseorang untuk mengukir prestasi. Ini dibuktikan oleh seorang pria paruh baya, Norman H. Daris (43) yang mampu meraih juara I cabang tilawah tuna netra pria di ajang MTQ Tingkat Provinsi ke-24 di Kab. Melawi yang baru saja usai beberapa hari yang lalu.
Saat ditemui di kediaman Ketua LPTQ Kota Singkawang, H.M Nadjib, Minggu, lelaki yang sampai saat ini masih belum bekeluarga mengisahkan awal karirnya. "Saya merupakan anak ke-2 dari 2 bersaudara dan masih tinggal dengan abang saya yang sudah memiliki istri dengan 4 orang anak, di Gang Halil Sei Wei Singkawang," tuturnya.
Norman sudah mengalami kebutaan sejak usia 6 bulan yang diakibatkan demam tinggi disertai kejang. Pada saat itu rumah orang tuanya memang jauh dari rumah mantri sehingga pertolongan agak terlambat. Namun untunglah jiwanya masih tertolong dengan pertolongan dukun kampung.
"Sejak saat itulah saya sudah tidak bisa melihat, meskipun saya sudah tidak bisa melihat akan tetapi saya pandai bermain musik, gitar, suling bahkan drum. Saya juga pemain sakralan. Apabila di acara kawinan ada sakralan saya akan bermain musik setelah selesai berganti baju untuk mulai sakralan. Namun begitu pekerjaan tetap hanyalah sebagai tukang puput atau pompa pantan besi," ungkapnya.
Dirinya bersyukur dan merasa senang atas apa yang telah diperolehnya di Kab Melawi pada saat ini, dan atas prestasinya itu Norman mendapat hadiah sebesar Rp 5,5 juta, kemudian dari LPTQ Kota Singkawang sebesar Rp 10 juta dan dari Pimpinan Pondok Pesantren Ushuluddin Rp 1 juta.
Saat ditanya akan digunakan untuk apa hadiah berupa uang tersebut bagi dirinya, Norman menjawab untuk menabung sebagai persiapan melangsungkan pernikahannya kelak.
"Uang tersebut akan saya simpan sebagai persiapan untuk nikah saya nanti, selain untuk disimpan saya juga ingin membeli radio sebagai pedoman saya untuk mendengar berita, dan suara azan sebagai penunjuk waktu. Radio yang sudah ada punya saya sudah berumur 12 tahun tidak pernah di ganti-ganti. Nanti sepulang dari Ambon, pertama-tama barang yang akan saya beli adalah radio," katanya.
Pada pelaksanaan MTQ ke-XXIV Tingkat Nasional di Ambon nanti Norman termasuk di antara 32 peserta yang tergabung dari Provinsi Kalbar dan khusus untuk Cabang Tilawah Tuna Netra selain ia juga ikut Lediawati Asbullah Tilawah Tuna Netra Putri dari Kab Sambas.
"Kita bersyukur saudara Norman ini sudah membawa nama Kota Singkawang menjadi Juara I di Melawi, untuk selanjutnya kita akan memberangkatkannya ke ajang yang lebih tinggi lagi, yakni MTQ XXIV Tingkat Nasional di Ambon yang akan dilaksanakan pada tanggal 8 s/d 15 Juni, dan dia satu-satunya dari Kota Singkawang. Kita doakan apa yang menjadi keinginannya dan keinginan masyarakat Singkawang khususnya dan Kalbar pada umum agar ia bisa menjadi juara bisa tercapai †kata HM Nadjib. (Hel-MC)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
Saat ditemui di kediaman Ketua LPTQ Kota Singkawang, H.M Nadjib, Minggu, lelaki yang sampai saat ini masih belum bekeluarga mengisahkan awal karirnya. "Saya merupakan anak ke-2 dari 2 bersaudara dan masih tinggal dengan abang saya yang sudah memiliki istri dengan 4 orang anak, di Gang Halil Sei Wei Singkawang," tuturnya.
Norman sudah mengalami kebutaan sejak usia 6 bulan yang diakibatkan demam tinggi disertai kejang. Pada saat itu rumah orang tuanya memang jauh dari rumah mantri sehingga pertolongan agak terlambat. Namun untunglah jiwanya masih tertolong dengan pertolongan dukun kampung.
"Sejak saat itulah saya sudah tidak bisa melihat, meskipun saya sudah tidak bisa melihat akan tetapi saya pandai bermain musik, gitar, suling bahkan drum. Saya juga pemain sakralan. Apabila di acara kawinan ada sakralan saya akan bermain musik setelah selesai berganti baju untuk mulai sakralan. Namun begitu pekerjaan tetap hanyalah sebagai tukang puput atau pompa pantan besi," ungkapnya.
Dirinya bersyukur dan merasa senang atas apa yang telah diperolehnya di Kab Melawi pada saat ini, dan atas prestasinya itu Norman mendapat hadiah sebesar Rp 5,5 juta, kemudian dari LPTQ Kota Singkawang sebesar Rp 10 juta dan dari Pimpinan Pondok Pesantren Ushuluddin Rp 1 juta.
Saat ditanya akan digunakan untuk apa hadiah berupa uang tersebut bagi dirinya, Norman menjawab untuk menabung sebagai persiapan melangsungkan pernikahannya kelak.
"Uang tersebut akan saya simpan sebagai persiapan untuk nikah saya nanti, selain untuk disimpan saya juga ingin membeli radio sebagai pedoman saya untuk mendengar berita, dan suara azan sebagai penunjuk waktu. Radio yang sudah ada punya saya sudah berumur 12 tahun tidak pernah di ganti-ganti. Nanti sepulang dari Ambon, pertama-tama barang yang akan saya beli adalah radio," katanya.
Pada pelaksanaan MTQ ke-XXIV Tingkat Nasional di Ambon nanti Norman termasuk di antara 32 peserta yang tergabung dari Provinsi Kalbar dan khusus untuk Cabang Tilawah Tuna Netra selain ia juga ikut Lediawati Asbullah Tilawah Tuna Netra Putri dari Kab Sambas.
"Kita bersyukur saudara Norman ini sudah membawa nama Kota Singkawang menjadi Juara I di Melawi, untuk selanjutnya kita akan memberangkatkannya ke ajang yang lebih tinggi lagi, yakni MTQ XXIV Tingkat Nasional di Ambon yang akan dilaksanakan pada tanggal 8 s/d 15 Juni, dan dia satu-satunya dari Kota Singkawang. Kita doakan apa yang menjadi keinginannya dan keinginan masyarakat Singkawang khususnya dan Kalbar pada umum agar ia bisa menjadi juara bisa tercapai †kata HM Nadjib. (Hel-MC)
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012