Jakarta (ANTARA Kalbar) - Penjualan mobil diproyeksikan turun sekitar 30 persen pada Juni dibandingkan Mei yang diperkirakan mencapai 94-95 ribu unit menyusul penerapan peraturan uang muka kredit kendaraan sebesar 30 persen pada pertengahan Juni.

"Kalau tidak ada akal-akalan, pasar mobil akan turun 30 persen pada bulan ini," kata salah satu Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Johnny Darmawan di Jakarta, Minggu.

Dengan demikian, pada Juni penjualan mobil diperkirakan hanya akan menembus angka sekitar 61 ribu sampai 66 ribu unit dibandingkan Mei.

"Penjualan mobil pada Mei berkisar antara 94 ribu-95 ribu unit secara wholesales atau penjualan sampai tingkat dealer," kata Johnny.

Penjualan pada Mei tersebut meningkat sekitar 8-9 persen dibandingkan April yang mencapai sekitar 87 ribu unit.

Johnny memperkirakan penjualan mobil meningkat pada Mei karena ada "push sale" dari para agen tunggal pemegang merek (ATPM), di samping munculnya produk baru dan pulihnya pasokan mobil maupun suku cadang dari Thailand pascabanjir yang melanda negeri itu.

"Pasar mobil yang riil sendiri saya perkirakan hanya 85 ribu sampai 87 ribu unit," katanya. Oleh karena itu menurut dia, perlu dilihat penjualan secara ritel langsung ke tingkat konsumen dan registrasi mobil baru di kepolisian.

"Kalau selisihnya banyak, berarti banyak yang jual bohong-bohongan," ujar Johnny.

(R016)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012