Jakarta (ANTARA Kalbar) - PT Pegadaian Persero menargetkan perolehan dana hasil penawaran umum saham perdana (IPO) sebesar Rp6,4 triliun bila menjual 30 persen saham kepada publik.

Sebaliknya, bila Pegadaian menawarkan 25 persen saham, maka dana yang dihimpun mencapai Rp5,3 triliun dengan asumsi nilai perusahaan Rp21,5 triliun, kata Deputi Menteri BUMN Bidang Privatisasi dan Perencanaan Strategis Pandu Djayanto di Jakarta, Senin.

Menurut Pandu, dana hasil IPO itu akan digunakan untuk ekspansi usaha melalui penambahan jumlah gerai layanan operasional, perbaikan teknologi informasi, serta mendanai peralihan program manfaat pasti ke Program Pensiun Iuran Pasti.  

"Kami mengharapkan Pegadaian dapat menerbitkan saham baru maksimal 30 persen," kata Pandu dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI bersama Menteri BUMN tentang Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian BUMN tahun 2013 dan Program Privatisasi tahun 2012 di gedung DPR MPR-RI.

Pandu menambahkan program privatisasi melalui skema IPO memberikan manfaat kepada Pegadaian sebagai salah satu sumber dana murah dan sekaligus memperkuat struktur permodalan sehingga akan menurunkan tingkat DER (leverage menjadi lebih baik).

Selain itu, adanya dana murah dapat menurunkan tingkat suku bunga yang diberikan kepada nasabah yang dapat membantu nasabah, khususnya golongan menengah ke bawah serta mendorong peningkatan GCG.

"Untuk itu, kami tengah mengusahakan dan mengusulkan IPO Pegadaian dimasukkan ke dalam program privatisasi 2012," ungkapnya.

(SSB)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012