Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir memaparkan sejumlah BUMN yang direncanakan akan melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) serta right issue pada tahun depan.
Menteri BUMN Erick Thohir berencana akan melakukan IPO terhadap Pertamina Geothermal Energy dan PT ASDP Indonesia Ferry pada 2022.
Baca juga: Menteri BUMN berharap IPO Mitratel beri dampak positif berkelanjutan
"Untuk Pertamina Geothermal Energy adalah sebagai alternatif kita menjadi juga bagian daripada green electric, ecolifestyle untuk listrik. Ini kita akan go public-kan ke situ," kata Erick Thohir dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Kamis.
Menurut di, hal itu merupakan bagian rencana dari program 15 GW yang PLN harus transformasi dari energi fosil ke energi hijau atau ramah lingkungan. Itu, kata dia, sudah dilakukan di Pertamina Geothermal Energy. Sedangkan untuk ASDP, Kementerian BUMN akan mengajukan untuk go public,
"Namun kalau kita melihat kondisi kapal-kapal ASDP sudah tua dan ini tentu membahayakan bagi penumpang kalau kita bersandarkan pada transportasi seperti ini. Keselamatan publik menjadi kunci, karena itu kita juga harus mulai mencari alternatif pendanaan mengingat tidak mungkin mengandalkan PMN terus menerus," kata Menteri BUMN Erick Thohir. Karena itulah, lanjut dia, dicari pendanaan dari publik.
Selain itu Erick Thohir juga menjabarkan rencana right issue beberapa BUMN antara lain Semen Indonesia Group, Bank BTN, Bank BNI, Krakatau Steel, dan Kimia Farma.
Baca juga: 21 pelaku usaha di Kalbar berpotensi untuk IPO
Dia menjelaskan untuk right issue Semen Indonesia Group ini bagian dari upaya konsolidasi, di mana ada satu BUMN semen yang tertinggal yakni Semen Baturaja akhirnya berdiri sendiri, tetapi tidak menjadi ekosistem Semen Indonesia Group. Padahal, kata dia, BUMN harus juga berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan semen swasta nasional dan asing.
"Tidak mungkin Kementerian BUMN membiarkan kondisi Semen Baturaja terus mengalami penurunan, sehingga kalau dikonsolidasikan maka Semen Baturaja ini akan memperkuat footprint semen di wilayah Sumatera Selatan. Dengan demikian produk dari Semen Padang tidak perlu lagi masuk dan bisa dialihkan untuk kebutuhan ekspor ke luar negeri, mengingat banyak negara berupaya mengimpor semen dari negara-negara lain. Ini tujuannya Semen Baturaja ini akan digabungkan oleh Kementerian BUMN ke Semen Indonesia Group," katanya.
Terkait right issue BTN, ia mengatakan untuk memperkuat infrastruktur pembangunan perumahan, seiring permintaan yang cukup besar namun BTN kesulitan menggulirkan dana murah dan jangka panjang cukup kesulitan.
Sedangkan right issue BNI, Menteri BUMN menyebut untuk memperkuat BNI sebagai bank internasional guna mendorong ekspor nasional dan UMKM, serta diaspora Indonesia di luar negeri yang menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.
Right issue untuk Krakatau Steel, menurut dia, merupakan bagian dari restrukturisasi BUMN baja yang sudah disepakati dan soal right issue Kimia Farma untuk memperkuat ritel dan distribusi terkait dengan ketahanan kesehatan.
Baca juga: GoTo diprediksi IPO tahun ini
Baca juga: Harga IPO Bukalapak Rp850 per saham
Baca juga: BEI : Peningkatan investor Kalbar jadi sumber modal pengusaha IPO