Jakarta (ANTARA Kalbar) - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Karolin Margaret Natasha membantah dirinya sebagai pelaku video porno yang dalam beberapa waktu terakhir beredar di masyarakat.

"Di video itu bukan saya. Sebenarnya saya juga tidak tahu kenapa video porno itu dikait-kaitkan dengan saya," kata Karolin dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

Anggota DPR dari Fraksi PDIP ini dengan tegas membantah keterlibatannya pada video porno yang selama ini dikaitkan dengan dirinya.

Selama beberapa pekan ini, publik sempat dihebohkan dengan skandal video porno yang banyak tersebar di dunia maya. Nama Karolin Margaret Natasha (KMN) disebut-sebut sebagai pelaku wanita dalam video tersebut, sehingga dirinya masuk dalam daftar nama yang harus menjelaskan pada Badan Kehormatan DPR.

Politisi yang duduk di Komisi IX DPR ini menduga, penyebaran video tersebut bermakna politis. Menurutnya, indikasi politik itu terlihat dari momentum digelarnya pemilihan kepala daerah untuk Provinsi Kalimantan Barat pada 20 September mendatang.

"Karena momentum dikeluarkannya video porno ini menjelang Pilkada Kalimantan Barat, saya menduga mungkin ini ada kaitannya dengan situasi politik disana," katanya.

Karol, sapaan akrabnya, mengungkapkan untuk Pilkada Kalbar nanti, ayahnya yang juga gubernur saat ini akan kembali mencalonkan diri dengan menggaet Christiandy Sanjaya yang masih menjabat sebagai Wakil Gubernur. Sebagai anak Gubernur dan juga politisi, Karol menduga kasus yang ada ini saling berkait.

Mengenai kaitan dengan kiprahnya sebagai politisi di Senayan, Karol menjawab itu bisa saja terjadi. Karena di politik, sambungnya, tentu ada pihak yang tidak bisa dipuaskan olehnya dan menjadi kawan yang baik baginya.

"Hati orang itu kan tidak ada yang tahu seperti apa. Tapi saya rasa ini salah satu risiko terjun ke dunia politik. Tapi pihak mana yang melakukan ini, saya tidak tahu persis," katanya.

Sebagai pihak yang sangat dirugikan dalam kasus ini, Karol berharap agar semuanya bisa segera selesai. Sehingga dia bersama keluarganya dapat berkonsentrasi penuh untuk berjuang membantu sang ayah yang akan bertarung di pilkada nanti.

"Harapan saya, semoga masalah ini bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya dengan tidak merugikan pihak manapun," katanya.

Karena itu, untuk pemeriksaan di Badan Kehormatan DPR berikutnya, Karol menjamin bahwa dirinya akan datang. Namun dia membantah kalau ketidakhadiran dirinya dalam panggilan BK, Senin (4/6) lalu karena unsur kesengajaan.

"Atas surat yang dikirim BK untuk pemeriksaan hari Senin kemarin, saya sudah membalasnya dengan meminta untuk ditunda pemeriksaan karena kondisi kesehatan. Surat itu pun sudah dilengkapi dengan surat keterangan sakit," katanya.

Karol mengaku, saat itu dirinya memang sedang ada gangguan kesehatan pada bagian lambung. Makanya ketika jadwal pemeriksaan tiba, dirinya dalam kondisi lemah untuk bisa bepergian.

"Dari dulu saya memang sudah ada masalah gangguan kesehatan di Lambung. Dan sepertinya BK memahami kondisi ini, sehingga ada penjadwalan ulang," katanya.

Sebelumnya, agenda pemeriksaan terhadap Karolin Margret Natasha batal digelar oleh BK pada Senin (4/6). Menurut Wakil Ketua BK DPR Siswono Yudhohusodo, pemanggilan terhadap Karolin dibatalkan karena yang bersangkutan mengaku sedang sakit.

(J004)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012