Jakarta (ANTARA Kalbar) - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Moh Jumhur Hidayat menyebutkan, sebanyak 103 tenaga kerja Indonesia berada di penampungan Kedutaan Besar RI di Damaskus, Suriah, untuk dipulangkan.

Di Jakarta, Sabtu, Jumhur menegaskan bahwa pemerintah akan terus bekerja keras memulangkan TKI/WNI dari Suriah akibat situasi keamanan yang semakin tidak kondusif di negara tersebut.

Sejak konflik di Suriah pada Maret 2011, pemerintah melalui Kemlu membentuk tim penanganan penyelamatan TKI/WNI yang diberangkatkan langsung ke negara tersebut.

Pihak KBRI hingga kini masih menempatkan petugasnya di sekitar wilayah utama konflik yakni Homs, Hama, dan Daraa guna tugas evakuasi terhadap para TKI/WNI.

Di luar itu, ada belasan anggota TNI yang menjadi "observer" Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Suriah. Jadi, pemerintah bahu-membahu melakukan berbagai cara penyelamatan maupun tindakan evakuasi TKI/WNI dari lokasi konflik," ujar Jumhur.

Terkait upaya pemulangan, kata Jumhur, jika di Suriah mengalami larangan terbang, evakuasi TKI/WNI dilakukan melalui jalur darat ke Libanon dan Jordania terlebih dulu sebelum diterbangkan ke Indonesia.

Berdasarkan data dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Informasi (Puslitfo) BNP2TKI, total penempatan TKI di Suriah mencapai 11.760 orang.

Sebagian besar atau 11.559 orang merupakan TKI Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) dan 201 orang lainnya merupakan TKI sektor formal yang bekerja di pengguna berbadan hukum atau perusahaan.

Pemerintah memberlakukan kebijakan penghentikan sementara (moratorium) penempatan TKI ke Suriah sejak 9 Agustus 2011.

(B009)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012