Moskow (ANTARA Kalbar) - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, akan mengunjungi Iran
pada Rabu untuk membahas program nuklir negara itu dan situasi di
Suriah, demikian menurut Kementerian Luar Negeri Rusia.
Bagian pers kementerian mengatakan, dalam kunjungannya itu, Lavrov akan mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Iran tentang persiapan perundingan antara Iran dan enam kekuatan utama dunia yakni Inggris, China, Prancis, Jerman, Rusia dan Amerika Serikat di Moskow mendatang.
Dalam perundingan Baghdad terbaru pada 23-24 Mei, enam negara tersebut mengajukan paket insentif kepada Iran dalam upaya menyelesaikan masalah pengayaan uranium 20 persen, sementara Iran mengumumkan kesiapannya untuk melakukan diskusi lebih lanjut mengenai masalah itu.
Sebelumnya, Ahad, seorang anggota parlemen Iran mengatakan, republik Islam tidak akan pernah menyerah pada tekanan Barat atas program nuklirnya, dan meramalkan pada pembicaraan Moskow "tidak ada hasil positif" karena negara-negara Barat dalam kelompok itu mengancam Iran.
Suriah
Selain itu, dalam kunjungannya ke Iran, Menteri Luar Negeri Rusia juga akan membahas situasi di Timur Tengah dan Afrika Utara, khususnya tentang "proses transformasi di dunia Arab", serta situasi di Suriah dengan para pejabat Iran, kata media lokal.
Pekan lalu, Lavrov mengatakan, Rusia bermaksud untuk mengikutsertakan Iran dalam konferensi Suriah yang diprakarsai Moskow karena negara itu dapat memiliki pengaruh terhadap pemerintah Suriah.
Dalam hal ini, Lavrov menyebut Iran sebagai bagian dari masalah dan bukan bagian dari solusi itu yang tidak memiliki gagasan.
Rusia, katanya, tidak melihat alternatif untuk rencana perdamaian yang ditengahi oleh utusan bersama PBB-Liga Arab Kofi Annan dan menyarankan agar rencana itu harus dibuat lebih "rinci" dan "ditentukan", demikian seperti yang dilaporkan Xinhua.
(H-AK)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
Bagian pers kementerian mengatakan, dalam kunjungannya itu, Lavrov akan mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Iran tentang persiapan perundingan antara Iran dan enam kekuatan utama dunia yakni Inggris, China, Prancis, Jerman, Rusia dan Amerika Serikat di Moskow mendatang.
Dalam perundingan Baghdad terbaru pada 23-24 Mei, enam negara tersebut mengajukan paket insentif kepada Iran dalam upaya menyelesaikan masalah pengayaan uranium 20 persen, sementara Iran mengumumkan kesiapannya untuk melakukan diskusi lebih lanjut mengenai masalah itu.
Sebelumnya, Ahad, seorang anggota parlemen Iran mengatakan, republik Islam tidak akan pernah menyerah pada tekanan Barat atas program nuklirnya, dan meramalkan pada pembicaraan Moskow "tidak ada hasil positif" karena negara-negara Barat dalam kelompok itu mengancam Iran.
Suriah
Selain itu, dalam kunjungannya ke Iran, Menteri Luar Negeri Rusia juga akan membahas situasi di Timur Tengah dan Afrika Utara, khususnya tentang "proses transformasi di dunia Arab", serta situasi di Suriah dengan para pejabat Iran, kata media lokal.
Pekan lalu, Lavrov mengatakan, Rusia bermaksud untuk mengikutsertakan Iran dalam konferensi Suriah yang diprakarsai Moskow karena negara itu dapat memiliki pengaruh terhadap pemerintah Suriah.
Dalam hal ini, Lavrov menyebut Iran sebagai bagian dari masalah dan bukan bagian dari solusi itu yang tidak memiliki gagasan.
Rusia, katanya, tidak melihat alternatif untuk rencana perdamaian yang ditengahi oleh utusan bersama PBB-Liga Arab Kofi Annan dan menyarankan agar rencana itu harus dibuat lebih "rinci" dan "ditentukan", demikian seperti yang dilaporkan Xinhua.
(H-AK)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012