Pontianak  (ANTARA Kalbar) - PT Diamond Indosatria yang bergerak di bidang telekomunikasi, Selasa, menyumbang sebesar Rp75 juta untuk perbaikan sebanyak sepuluh rumah tidak layak huni (RTLH) di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.

Pimpinan PT Diamond Indosatria Pontianak Hernando Kwee di Pontianak, Selasa, mengatakan sumbangan untuk perbaikan RTLH sebanyak sepuluh unit itu sebagai bentuk kepedulian perusahaannya pada masyarakat yang belum mampu yang ada di Pontianak.

"Mungkin untuk tahun ini kami baru mampu menyumbang sebanyak sepuluh unit RTLH untuk dilakukan perbaikan, dengan besaran sumbangan Rp7,5 juta untuk satu perbaikan rumah," ujarnya.

Ia berharap, bentuk kepedulian tersebut bisa diikuti oleh perusahaan lainnya sehingga bisa menolong masyarakat yang tidak mampu.

Sementara itu, Wali Kota Pontianak Sutarmidji mengucapkan terima kasihnya pada PT Diamond Indosatria yang telah peduli pada masyarakat tidak mampu di Pontianak.

"Mungkin yang dibantu memang baru sepuluh, tetapi kalau ada seratus perusahaan yang masing-masing sepuluh unit membantu rehabilitasi RTLH, maka ada seribu unit yang bisa dilakukan perehaban," ujarnya.

Sutarmidji menjelaskan, Pemerintah Kota Pontianak sejak tahun 2008 memang telah melakukan program perbaikan RTLH yang tersebar di enam kecamatan di kota itu menggunakan APBD Pemkot Pontianak.

Data Pemkot Pontianak, mencatat program rehabilitasi tidak layak huni dimulai tahun 2008 sebanyak 43, unit, kemudian tahun 2009 sebanyak 500 unit, tahun 2010 sebanyak 500 unit dan tahun 2011 sebanyak 951 unit.

Ia mengatakan, alasan diprioritaskannya pembangunan bedah rumah atau perbaikan RTLH, karena ia memandang rumah adalah tempat tinggal masyarakat.

"Kalau rumahnya saja tidak layak huni bagaimana penghuninya bisa hidup sehat," katanya.

Kalau kemiskinan pangan sudah teratasi maka kemiskinan sandang dan pangan akan lebih mudah diatasi, kata Sutarmidji.

Adapun kriteria rumah tidak layak huni menurut Pemkot Pontianak, di antaranya ukuran rumah kecil, masih beratap daun rumbia, lantai dan dinding rumah masih dari bahan kayu yang sudah keropos sehingga sewaktu diguyur hujan tidak hanya rumah yang ditempati basah tapi penghuni juga ikut basah.

(A057)

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012