Jakarta (ANTARA Kalbar) - Satu kantong darah dari seorang pendonor dapat menyelamatkan tiga nyawa karena pasokan darah itu dapat dipecah menjadi tiga komponen yaitu sel darah merah, plasma dan trombosit.

"Belum banyak yang sadar bahwa dengan mendonorkan darah, kita bisa mendapatkan begitu banyak manfaat bagi kesehatan dan juga dampak psikologis yang sangat positif yaitu telah menyumbangkan sesuatu yang sederhana namun sangaat berharga untuk menyelamatkan nyawa orang lain," kata dokter sekaligus aktivis donor darah, Diana Leiwakabessy dalam jumpa pers kampanye "Mari Berbagi Kebaikan" yang digelar Palang Merah Indonesia (PMI) dengan 3M di Jakarta, Selasa.

Saat ini, Indonesia masih kekurangan 1,3 juta kantong darah pertahunnya dari total kebutuhan sebanyak 4,4 juta kantong darah.

Dari jumlah pendonor yang menyumbangkan darahnya, sekitar 83 persen adalah pendonor sukarela, dan sisanya donor pengganti, yaitu mereka yang mendonor saat anggota keluarganya mengalami kesulitan.

Anggota Pengurus Pusat PMI Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sosial, RS dan Unit Donor Darah Linda Lukitari Waseso mengemukakan, untuk kota-kota besar seperti Jakarta, pasokan darah sebenarnya sudah mencukupi tapi harus berbagi dengan daerah sekitarnya seperti Bogor, Bekasi, Tangerang dan Depok yang jumlah pendonornya masih kurang.

"Jadi terlihat seperti ada kekurangan, tapi bukan krisis," kata Linda.

Salah satu upaya yang dilakukan PMI adalah untuk mensosialisasikan mengenai manfaat menjadi donor darah kepada masyarakat dan bagaimana agar kegiatan donor darah itu menjadi suatu kegiatan rutin, sebagai bagian dari gaya hidup.

"Kami sedang mensosialisasikan agar donor darah itu menjadi suatu 'lifestyle', jadi pendonor tidak perlu diingatkan lagi, mereka akan datang sendiri tiap tiga bulan," ujar Linda.

Saat ini, banyak masyarakat yang belum sadar bahwa mendonorkan darah juga dapat bermanfaat positif bagi kesehatan, antara lain karena kegiatan itu akan memaksa tubuh untuk memperbarui darah.

"Untuk fisik pendonor bagus, karena darah mengandung zat besi. Jika berlebihan ini tidak baik karena akan mengoksidasi kolesterol yang dapat menyumbat pembuluh darah," kata Diana.

Selain itu, darah juga merupakan pengantar oksigen dari paru-paru ke organ-organ tubuh lain sehingga jika darah di tubuh dapat diregenerasi, maka kemampuannya mengantar oksigen akan lebih baik dari pada darah yang lama.

Setiap kantong darah juga dites untuk beberapa penyakit menular berbahaya seperti HIV, Hepatitis B, gonore dan sifilis sehingga pendonor juga akan mendapatkan keuntungan dari "pemeriksaan kesehatan" gratis.

"Kami tidak berwenang memberikan diagnosis penyakit, namun jika ada darah yang terinfeksi, kami akan mengirimkan surat kepada pendonor yang bersangkutan untuk merekomendasikan pemeriksaan darah ulang," kata Linda.

Sejak tahun 2004, WHO menetapkan tanggal 14 Juni sebagai Hari Donor Darah Sedunia untuk mensosialisasikan gerakan kemanusiaan yang bisa menyelamatkan nyawa tersebut.

Syarat teknis menjadi pendonor sebenarnya tidak terlalu susah yaitu berusia antara 17-60 tahun dan berat badan minimal 45 kilogram, denyut nadi teratur sekitar 50-100 kali permenit, kadar Hemoglobin baik pria maupun perempuan minimal 12,5 gram, sedang sehat dan bagi perempuan tidak mengalami menstruasi.

(A043)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012