Moskwa (ANTARA Kalbar) - Presiden Rusia Vladimir Putin membuka Pertemuan Puncak Media Sedunia (World Media Summit/WMS) yang dihadiri 300 pemimpin dan CEO 213 media dari 102 negara, termasuk Direktur Utama Perum LKBN Antara Ahmad Mukhlis Yusuf.
Pada kesempatan itu, Dirut Perum LKBN Antara Ahmad Mukhlis Yusuf akan memaparkan kemajuan kantor berita nasional Indonesia pada era revolusi digital sekarang ini, demikian laporan wartawan Antara Akhmad Kusaeni yang hadir pada konferensi puncak tokoh media sedunia di Moskwa itu, Kamis.
Dalam Pertemuan Puncak Media Sedunia itu, sembilan pemimpin organisasi internasional, termasuk Sekjen PBB Ban Ki-Moon, juga hadir dan memberikan pemaparan di forum bergengsi tersebut.
Pada forum yang diselenggarakan oleh kantor berita Rusia Itar-Tass bertajuk "Media Global: Tantangan Abad 21" itu, Sekjen UNESCO Irina Bokova akan memberikan pengarahan kepada peserta.
The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) adalah badan PBB yang sudah sejak lama mempromosikan adanya keseimbangan dalam tata informasi dunia baru yang tidak hanya dikuasai oleh media-media Barat saja.
Pertemuan Puncak yang berlangsung selama tiga hari itu mendiskusiakan sejumlah isu yang dihadapi media di seluruh dunia. Misalnya, perkembangan media elektronik, pentingnya media sosial pada era revolusi digital sekarang ini, kaitan antara media dan bisnis, serta etik jurnalistik, termasuk keselamatan wartawan dalam liputan berbahaya.
Para pemimpin media sedunia itu juga akan membahas peranan pers dalam perubahan politik, berbagi pengalaman bagaimana bisnis media bisa tumbuh di tengah krisis ekonomi global, dan kiat transisi dari media tradisional ke media baru.
"Kami akan membahas masa depan informasi dunia di tengah situasi yang begitu cepat berubah," kata Direktur Jenderal Itar-Tass Vitaly Ignatenko dalam pesan selamat datangnya.
(A017)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
Pada kesempatan itu, Dirut Perum LKBN Antara Ahmad Mukhlis Yusuf akan memaparkan kemajuan kantor berita nasional Indonesia pada era revolusi digital sekarang ini, demikian laporan wartawan Antara Akhmad Kusaeni yang hadir pada konferensi puncak tokoh media sedunia di Moskwa itu, Kamis.
Dalam Pertemuan Puncak Media Sedunia itu, sembilan pemimpin organisasi internasional, termasuk Sekjen PBB Ban Ki-Moon, juga hadir dan memberikan pemaparan di forum bergengsi tersebut.
Pada forum yang diselenggarakan oleh kantor berita Rusia Itar-Tass bertajuk "Media Global: Tantangan Abad 21" itu, Sekjen UNESCO Irina Bokova akan memberikan pengarahan kepada peserta.
The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) adalah badan PBB yang sudah sejak lama mempromosikan adanya keseimbangan dalam tata informasi dunia baru yang tidak hanya dikuasai oleh media-media Barat saja.
Pertemuan Puncak yang berlangsung selama tiga hari itu mendiskusiakan sejumlah isu yang dihadapi media di seluruh dunia. Misalnya, perkembangan media elektronik, pentingnya media sosial pada era revolusi digital sekarang ini, kaitan antara media dan bisnis, serta etik jurnalistik, termasuk keselamatan wartawan dalam liputan berbahaya.
Para pemimpin media sedunia itu juga akan membahas peranan pers dalam perubahan politik, berbagi pengalaman bagaimana bisnis media bisa tumbuh di tengah krisis ekonomi global, dan kiat transisi dari media tradisional ke media baru.
"Kami akan membahas masa depan informasi dunia di tengah situasi yang begitu cepat berubah," kata Direktur Jenderal Itar-Tass Vitaly Ignatenko dalam pesan selamat datangnya.
(A017)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012