Pontianak, 9/7 (ANTARA) - Pemerintah Kota melalui Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UKM mengakui, mengalami kesulitan untuk mendata stok dan distribusi yang dilakukan pemilik gudang penyimpanan berbagai kebutuhan pokok di kota itu menjelang bulan Ramadhan.

"Mereka pemilik gudang ketika kami turun ke lapangan untuk mendata dan melihat langsung stok dan distribusi kebutuhan pokok rata-rata enggan melayani," kata Kepala Disperindagkop dan UKM Kota Pontianak, Imran, Senin.

Ia menjelaskan, dari sekitar 50 gudang tempat penyimpanan yang terdata di Kota Pontianak, tidak sampai 50 persen yang mau memberikan data maupun dilihat langsung stok kebutuhan pokok yang di simpan di gudang mereka.

"Mereka (pemilik gudang) maunya disurati dulu, baru kemudian mereka membalasnya, terkait apa yang diinginkan, seperti stok dan kemana saja distribusi berbagai kebutuhan pokok yang disimpan digudangnya," ungkap Imran.

Imran menambahkan, pihaknya masih meragukan apakah data yang diberikan oleh para pemilik gudang itu benar atau tidak.

"Tanpa melihat langsung di lapangan, akan sulit apakah data yang mereka kirim ke kami benar atau tidak," ujar Imran.

(A057)

Pewarta:

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012