Medan (ANTARA Kalbar) - Pakar kesehatan Universitas Sumatera Utara dr Yuneldi Anwar Sp.S(K) mengatakan neuropati dapat diderita oleh siapa saja, terlebih pada mereka yang menderita penyakit pembuluh darah, perokok dan pengkonsumsi alkohol.
"Neuropati dapat didefinisikan sebagai perubahan struktur dan fungsi saraf perifel, baik motorik maupun sensorik. Neuropati dapat menimbulkan gejala seperti nyeri, kesemutan, kaku otot, dan kram," katanya di Medan Rabu.
Ia mengatakan neuropati dapat disebabkan oleh banyak faktor, termasuk proses pengobatan, trauma, diabetes, infeksi, alkoholisme, gangguan nutrisi dan imunitas. Neuropati juga dapat menimbulkan gangguan pengeluaran kelenjar keringat sehingga kulit tampak kering, mengkilap dan kerontokan rambut.
Neuropati pada umunya dialami oleh sekitar 26 persen atau 1 dari 4 orang berusia 40 tahun ke atas . Pada penderita diabetes, angka prevalensi ini meningkat menjadi 50 persen atau 1 dari 2 penderita. Neuropati juga dapat meyerang mereka yang mengalami defisiensi vitamin B1, B6 dan B12.
Untuk mencegah neuropati, diperlukan pola hidup yang benar. Apabila menderita penyakit seperti diabetes, hipertensi dan jantung, maka manajemen penyakit agar terkontrol juga sangat penting.
Di samping itu agar sistem saraf dapat bekerja dengan baik dan untuk membantu mencegah terjadinya komplikasi pada pasien diabetes, tubuh membutuhkan nutrisi yangseimbang dan dapat memenuhi kebutuhan tubuh seperti untuk otak, otot, saraf tepi dan fungsi lainnya.
"Saraf kita sangat tergantung pada suplay vitamin B yang memadai dan sangat sensitif terhadap kekurangan vitamin B. Vitamin B penting untuk melindungi dan meregenerasi saraf," kata Ketua Program Studi Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran USU itu.
Menurut dia, vitamin neutropik baik di konsumsi karena berfungsi menormalkanm fungsi saraf dengan memperbaiki gangguan metabolisme sel saraf, dengan memberikan asupan yangdibutuhkan supaya saraf dapat bekerja dengan baik.
"Vitamin ini juga terlibat dalam metabolisme energi sel, sehingga dapat dipakai untuk mengatasi kelelahan dan membantu dalam masa penyembuhan penyakit. Asupan vitamin B12 yang lebih banyak sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin yang masuk ke tubuh hanya diserap kurang dari 2 persen asupannya," katanya.
(KR-JRD)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Neuropati dapat didefinisikan sebagai perubahan struktur dan fungsi saraf perifel, baik motorik maupun sensorik. Neuropati dapat menimbulkan gejala seperti nyeri, kesemutan, kaku otot, dan kram," katanya di Medan Rabu.
Ia mengatakan neuropati dapat disebabkan oleh banyak faktor, termasuk proses pengobatan, trauma, diabetes, infeksi, alkoholisme, gangguan nutrisi dan imunitas. Neuropati juga dapat menimbulkan gangguan pengeluaran kelenjar keringat sehingga kulit tampak kering, mengkilap dan kerontokan rambut.
Neuropati pada umunya dialami oleh sekitar 26 persen atau 1 dari 4 orang berusia 40 tahun ke atas . Pada penderita diabetes, angka prevalensi ini meningkat menjadi 50 persen atau 1 dari 2 penderita. Neuropati juga dapat meyerang mereka yang mengalami defisiensi vitamin B1, B6 dan B12.
Untuk mencegah neuropati, diperlukan pola hidup yang benar. Apabila menderita penyakit seperti diabetes, hipertensi dan jantung, maka manajemen penyakit agar terkontrol juga sangat penting.
Di samping itu agar sistem saraf dapat bekerja dengan baik dan untuk membantu mencegah terjadinya komplikasi pada pasien diabetes, tubuh membutuhkan nutrisi yangseimbang dan dapat memenuhi kebutuhan tubuh seperti untuk otak, otot, saraf tepi dan fungsi lainnya.
"Saraf kita sangat tergantung pada suplay vitamin B yang memadai dan sangat sensitif terhadap kekurangan vitamin B. Vitamin B penting untuk melindungi dan meregenerasi saraf," kata Ketua Program Studi Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran USU itu.
Menurut dia, vitamin neutropik baik di konsumsi karena berfungsi menormalkanm fungsi saraf dengan memperbaiki gangguan metabolisme sel saraf, dengan memberikan asupan yangdibutuhkan supaya saraf dapat bekerja dengan baik.
"Vitamin ini juga terlibat dalam metabolisme energi sel, sehingga dapat dipakai untuk mengatasi kelelahan dan membantu dalam masa penyembuhan penyakit. Asupan vitamin B12 yang lebih banyak sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin yang masuk ke tubuh hanya diserap kurang dari 2 persen asupannya," katanya.
(KR-JRD)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012