Pontianak (ANTARA Kalbar) - Bupati Kabupaten Kapuas Hulu AM Nasir mencoba menepis paradigma yang terus terbangun selama ini bahwa kabupaten yang dipimpinnya dinilai sebagai daerah buangan bagi pejabat tingkat provinsi maupun pusat yang bermasalah.

"Jika dulu daerah terpencil dan terjauh seperti Kapuas Hulu selalu dianggap sebagai daerah buangan bagi penempatan penjabat provinsi ataupun pusat, itu mungkin bisa dikatakan benar. Namun, saat ini dengan perkembangan pembangunan yang ada, Kapuas Hulu bukan lagi daerah terisolasi mengingat banyaknya akses transportasi yang lebih memudahkan semua pihak datang ke sini," kata Nasir, Senin.

Dia menyatakan, saat ini pihaknya terus melakukan pembangunan, termasuk di daerah terjauh dari ibu kota sekalipun, termasuk daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

"Dengan adanya pembangunan tersebut, paradigma yang sudah lama ada, dimana banyak pihak yang menyatakan Kapuas Hulu adalah daerah buangan bagi pejabat yang bermasalah itu bisa terkikis dengan sendirinya," tuturnya.

Nasir menyatakan, dengan berkembangnya pembangunan yang ada di kabupaten yang dipimpinnya dan banyaknya akses transportasi yang dibuka diharapkan membuat pejabat dari instansi vertikal yang ditempatkan di sana menjadi lebih betah.

"Kita harapkan pejabat yang bertugas di Kapuas Hulu bisa lebih kerasan dan betah. Bahkan kita mengharapkan mereka bisa menjalankan tugas dan kewajibannya dengan lebih baik dan menganggap Kapuas Hulu sebagai rumahnya sendiri," kata Nasir.

(pso-171)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012