Pontianak (ANTARA Kalbar) - Bunyi palu diadu dengan meja dari kayu terdengar bersahut-sahutan di Jalan Merdeka Barat Pontianak sejak matahari mulai terbenam, Minggu.

Suasana tersebut rutin terlihat di malam bulan Ramadhan sejak beberapa tahun terakhir.

Bagi Maryam, 38, warga Jalan Merdeka Barat, ia sudah beberapa waktu terakhir membuka kios khusus untuk menjual "sotong pangkong".

Sotong pangkong adalah cumi kering beragam ukuran yang dibakar kemudian dipukul atau dipangkung di atas meja kayu atau sejenisnya dengan palu.

Cumi yang sudah dipangkung itu, disajikan di atas piring tipis. Sedangkan untuk menambah kenikmatan, dapat dicampur dengan cairan cabai.

"Cumi dijual tergantung ukuran. Ada yang lima ribu rupiah, 10 ribu rupiah, atau 15 ribu rupiah," kata Maryam.

Ibu dua anak itu menambahkan. Semakin mahal maka ukuran cumi semakin besar dan tebal.

Ia mengaku dalam semalam bisa menjual puluhan cumi kering beragam ukuran.

Penikmatnya juga dari berbagai usia, kalangan maupun komunitas.

Ia sengaja menjual cumi dengan harga relatif terjangkau. "Biar budak-budak (anak-anak-red) kecil pun beli," kata dia.

Di Jalan Merdeka Barat Pontianak, ada puluhan penjual serupa dengan Maryam. Ada yang menjual cumi dengan ukuran lebih besar dan tebal dibanding cumi milik Maryam.
 
(T011)

 

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012