Ngabang (ANTARA Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mengatakan permasalahan pengembangan perkebunan sawit di beberapa kabupaten bisa menimbulkan konflik di kemudian hari dengan masyarakat setempat.
"Oleh karena itu, saya imbau para bupati untuk berhati-hati dalam mengeluarkan izin pengembangan perkebunan sawit agar lahannya tidak tumpang tindih dengan milik masyarakat setempat," kata Cornelis saat membuka Rapat Kerja Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintah Desa/Kelurahan di Ngabang, Kabupaten Landak, Rabu.
Ia menjelaskan para bupati sebelum mengeluarkan izin pengembangan perkebunan sawit hendaknya melakukan survei di lapangan dahulu.
"Jangan ketika mengeluarkan izin main tanda tangan saja di atas meja tanpa melakukan survei di lapangan, sehingga izin yang dikeluarkan menjadi tumpang tindih dengan lahan pertanian, perkebunan karet dan kopi masyarakat, akibatnya terjadi konflik antara masyarakat dengan pengembang perkebunan sawit," ungkap Cornelis.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Oleh karena itu, saya imbau para bupati untuk berhati-hati dalam mengeluarkan izin pengembangan perkebunan sawit agar lahannya tidak tumpang tindih dengan milik masyarakat setempat," kata Cornelis saat membuka Rapat Kerja Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintah Desa/Kelurahan di Ngabang, Kabupaten Landak, Rabu.
Ia menjelaskan para bupati sebelum mengeluarkan izin pengembangan perkebunan sawit hendaknya melakukan survei di lapangan dahulu.
"Jangan ketika mengeluarkan izin main tanda tangan saja di atas meja tanpa melakukan survei di lapangan, sehingga izin yang dikeluarkan menjadi tumpang tindih dengan lahan pertanian, perkebunan karet dan kopi masyarakat, akibatnya terjadi konflik antara masyarakat dengan pengembang perkebunan sawit," ungkap Cornelis.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012