Jakarta (ANTARA Kalbar) - Akademisi Institut Kajian Inovasi Universitas Manchester, Yanuar Nugroho menyerukan media di Indonesia meningkatkan kembali peran publik.

Pernyataan itu merupakan salah satu butir yang disampaikan dalam orasi kebudayaan Yanuar di acara peringatan HUT ke 18 Aliansi Jurnalis Independen (AJI) di Gedung Nasional, Jakarta, Selasa malam (7/8).

"Coba anda lihat di negara-negara yang lebih dewasa, peran Lembaga Penyiaran Publik mereka jauh lebih besar dan menentukan arah pemberitaan," ujar Yanuar.

Ia mengajak media di Indonesia untuk menata kembali status dan hakikat pembaca sebagai warga negara dengan hak-hak bermedia, bukannya sekadar menjadi konsumen belaka.

Dalam orasi kebudayaan bertajuk "Media, Budaya dan Upaya Merawat Cita-Cita Hidup Bersama Kita: Sebuah Refleksi", Yanuar juga mengajak jurnalis untuk memahami masalah-masalah yang dihadapi media seiring dengan globalisasi.

Yanuar juga menyoroti perkembangan pesat jumlah media yang ada di Indonesia, baik itu eletronik, cetak maupun daring, dengan cakupan pemberitaan dan distribusi lokal ataupun nasional.

Menurut dia, pertumbuhan pesat jumlah media cetak dan televisi swasta pasca-reformasi, tidak serta merta meningkatkan keragaman dan kualitas isi.

"Ada banyak asumsi di situ, salah satu yang paling penting adalah sejauh mana kepemilikan perusahaan media mempengaruhinya," kata dia.

Ia memaparkan bahwa dari 455 perusahaan media yang beroperasi di seluruh Indonesia secara kepemilikan hanya berkutat pada sekitar selusin pengusaha saja.

Peningkatan media, menurut Yanuar, secara umum berkaitan dengan neoliberalisme
         
Kemudian Yanuar juga memaparkan fakta menarik tentang jurnalisme warga yang ada di Indonesia dikaitkan dengan ledakan penggunaan internet di Indonesia.

"Kultwit atau tweet berseri hanya ada di Indonesia, tidak kita temukan di negara lain," kata Yanuar.

Menurut dia, internet memang memiliki potensi besar menjadi sebuah medium baru di mana para warga dapat berpartisipasi secara lebih bebas dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik, termasuk juga jurnalisme warga.

(SDP-51)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012