Jakarta (ANTARA Kalbar) - Pemerintah merencanakan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi dan juga tarif listrik pada 2013.
Wakil Menteri ESDM, Rudi Rubiandini di Jakarta, Rabu mengatakan, kenaikan kedua komoditas tersebut diperlukan untuk mengurangi subsidi yang terlalu besar.
"Kami tetap rencanakan kenaikan harga BBM dan listrik tahun depan," katanya.
Menurut dia, harga BBM bersubsidi akan dinaikkan Rp1.500 per liter seperti rencana 2012. Sedang, tarif listrik direncanakan naik 10 persen secara bertahap.
Ia mengatakan, pengurangan subsidi akibat kenaikan harga itu bisa digunakan untuk membangun infrastruktur. Pemerintah akan membicarakan kenaikan harga kedua komoditas tersebut dengan DPR.
Rudi menambahkan, kenaikan harga BBM sudah tidak terelakkan lagi, setelah hingga Desember 2012 terganjal aturan 15 persen.
Pada awalnya, kenaikan harga BBM akan dilakukan terlebih dahulu pada 2013, baru kemudian listrik tahun berikutnya.
"Sekarang BBM harus jalan, listrik juga harus jalan. Kenaikannya kemungkinan berbeda sebulan," ujar Rudi.
(K007)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
Wakil Menteri ESDM, Rudi Rubiandini di Jakarta, Rabu mengatakan, kenaikan kedua komoditas tersebut diperlukan untuk mengurangi subsidi yang terlalu besar.
"Kami tetap rencanakan kenaikan harga BBM dan listrik tahun depan," katanya.
Menurut dia, harga BBM bersubsidi akan dinaikkan Rp1.500 per liter seperti rencana 2012. Sedang, tarif listrik direncanakan naik 10 persen secara bertahap.
Ia mengatakan, pengurangan subsidi akibat kenaikan harga itu bisa digunakan untuk membangun infrastruktur. Pemerintah akan membicarakan kenaikan harga kedua komoditas tersebut dengan DPR.
Rudi menambahkan, kenaikan harga BBM sudah tidak terelakkan lagi, setelah hingga Desember 2012 terganjal aturan 15 persen.
Pada awalnya, kenaikan harga BBM akan dilakukan terlebih dahulu pada 2013, baru kemudian listrik tahun berikutnya.
"Sekarang BBM harus jalan, listrik juga harus jalan. Kenaikannya kemungkinan berbeda sebulan," ujar Rudi.
(K007)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012