Jakarta (ANTARA Kalbar) - Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana secara resmi meminta maaf kepada para advokat bersih atas pernyataannya di twitter terkait oknum advokat yang membela koruptor.

Permohonan maaf tersebut ia sampaikan melalui konferensi pers di Kementerian Hukum dan HAM (Kemkumham) Jakarta, Senin, usai melakukan halal bihalal bersama jajaran kementerian itu.

"Kepada seluruh profesi advokat dan advokat-advokat bersih, saya meminta maaf atas ketidaknyamanan dan kesalahpahaman tersebut," kata Denny.

Meski demikian, ia tetap mengajak para advokat untuk bersama-sama berupaya keras membersihkan profesi advokat yang terhormat dari perilaku oknum advokat yang dalam membela kasus-kasus korupsi sama sekali tidak berpijak pada etika profesi.

Ia menyebutkan ada oknum advokat yang cenderung menghalalkan segala cara termasuk dengan cara menyuap, memperjualbelikan keadilan, serta cara koruptif lainnya.

Ia meminta mereka yang berprofesi sebagai advokat dan para advokat bersih tidak mundur selangkah pun membersihkan penegakan hukum Indonesia termasuk agar profesi advokat tidak dicemari oleh oknum yang "maju tak gentar membela yang bayar".

"Saya mengajak kita semua, seluruh profesi advokat dan para advokat bersih, untuk tidak mundur selangkah pun," tegas dia.

Ia menyatakan ikhlas dan siap menerima risiko apapun demi memperjuangkan penegakan hukum di Indonesia tetap bersih dan adil. Termasuk jika harus menghadapi pelaporan polisi karena menyampaikan kritik untuk oknum advokat yang merusak nama baik profesi advokat.

"Untuk profesi advokat yang lebih bersih, untuk hukum yang lebih adil, saya akan terus berjuang hingga hayat di ujung badan," lanjutnya.

Twitter Denny Indrayana yang menimbulkan reaksi beberapa advokat senior dikeluarkan pada 17 Agustus 2012, saat mencoba menjelaskan soal kebijakan remisi bagi pelaku tindak pidana khusus, yang berujung pada pelaporan dirinya ke polisi oleh pengacara OC Kaligis.

Dalam twitter tersebut Denny mencoba menjelaskan bahwa kebijakan antikorupsi di Tanah Air menjadi lebih berat karena ada pembelaan kasus korupsi. Dalam hal ini ia menyebutkan "uang bicara, money talks".

(V002)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012